Hubungan akuntansi syariah dengan perkembangan keuangan syariah di era digitalisasi dapat dipahami melalui beberapa teori terkait. Teori terkait adalah konvergensi teknologi dan keuangan. Menurut teori konvergensi teknologi dan keuangan, kemajuan teknologi informasi dan komunikasi akan memberikan dampak yang signifikan terhadap perkembangan industri keuangan, termasuk keuangan syariah. Digitalisasi memungkinkan inovasi baru dalam memberikan layanan keuangan sesuai syariah dengan cara yang lebih efisien dan transparan.
Pengertian Akuntasi Syariah
Akuntansi syariah adalah suatu disiplin akuntansi yang berdasarkan pada prinsip-prinsip hukum syariah dalam Islam. Prinsip-prinsip syariah ini mencakup pedoman dan peraturan yang diberikan oleh ajaran agama Islam untuk mengatur transaksi keuangan dan bisnis. Akuntansi syariah bertujuan untuk memastikan bahwa proses akuntansi sesuai dengan prinsip-prinsip syariah, seperti pelarangan riba (bunga), gharar (ketidakpastian berlebihan) dan maysir (perjudian).
Pengertian Digitalisasi
Digitalisasi adalah proses mengubah data atau informasi menjadi format digital yang dapat diproses dan digunakan oleh komputer atau sistem digital. Ini melibatkan konversi atau pengubahan dokumen fisik atau analog menjadi bentuk elektronik yang dapat diakses, dikelola, dan disimpan menggunakan perangkat digital. Menurut International Data Corporation (IDC), digitalisasi didefinisikan sebagai "penggunaan data dan teknologi digital". untuk membuat, memodifikasi atau meningkatkan proses bisnis, model bisnis dan nilai yang diciptakan. Dalam konteks ini, digitalisasi mencakup penggunaan teknologi digital seperti kecerdasan buatan (AI), otomatisasi, analisis data, Internet of Things (IoT) dan komputasi awan untuk meningkatkan efisiensi, produktivitas, inovasi, dan pengambilan keputusan dalam berbagai aspek bisnis.
Pengertian Keuangan Syariah
Keuangan Syariah, juga dikenal sebagai keuangan Islam, adalah sistem keuangan berdasarkan prinsip-prinsip Syariah Islam. Prinsip-prinsip syariah ini mencakup peraturan dan pedoman yang mengatur transaksi keuangan dan investasi yang etis, termasuk larangan riba (bunga), gharar (ketidakpastian yang berlebihan), maysir (perjudian) dan kegiatan yang dianggap bertentangan dengan nilai-nilai Islam.
Dalam akuntansi syariah, penggunaan teknologi informasi berperan penting dalam memproses dan melaporkan transaksi keuangan sesuai prinsip syariah. Beckman  et  al (2019) menjelaskan bahwa digitalisasi akuntansi syariah memungkinkan terjadinya otomatisasi dan pemrosesan data keuangan secara real-time, sehingga mengurangi kesalahan manusia dan meningkatkan akurasi pelaporan keuangan syariah.
Salah satu kontribusi utama penerapan teknologi informasi dalam akuntansi syariah adalah meningkatkan efisiensi. Proses pencatatan, pelaporan dan pengendalian dapat dilakukan lebih cepat dan mudah dengan sistem informasi akuntansi yang terintegrasi. Data keuangan dapat diambil secara real time tanpa harus menunggu laporan manual yang memakan waktu. Menurut Fatima (2019), digitalisasi memungkinkan data keuangan dicatat secara otomatis dan segera diperbarui, sehingga mempercepat proses analisis keuangan dan pengambilan keputusan.
Selain itu, penerapan teknologi informasi dalam akuntansi syariah juga mempercepat dan menyederhanakan proses audit keuangan syariah. Di era digital, auditor dapat mengakses data keuangan secara real-time dan melakukan analisis keuangan dengan lebih cepat. Hal ini dapat meningkatkan efisiensi dan akurasi penilaian keuangan syariah. Penerapan teknologi informasi dalam akuntansi syariah juga meningkatkan kualitas dan keandalan laporan keuangan syariah. Haji (2017) menjelaskan bahwa software akuntansi syariah dapat digunakan untuk memastikan pencatatan dan pelaporan transaksi keuangan sesuai dengan prinsip syariah. Dengan sistem dan perangkat lunak terintegrasi yang didedikasikan untuk keuangan Syariah, data keuangan dapat diproses lebih akurat dan sesuai dengan standar akuntansi Syariah.
Ketika menerapkan teknologi informasi dalam akuntansi syariah, ketersediaan infrastruktur teknologi yang memadai serta keahlian dan keterampilan yang diperlukan juga menjadi faktor penting. Fatima (2019) menyatakan adopsi teknologi informasi dalam keuangan syariah dipengaruhi oleh ketersediaan infrastruktur teknologi dan aksesibilitasnya. Selain itu, keahlian dan keterampilan yang diperlukan untuk memanfaatkan teknologi informasi juga harus diperhatikan. Lembaga keuangan Islam perlu menarik karyawan dengan pemahaman yang baik tentang teknologi informasi dan keuangan Islam untuk menggunakan teknologi secara efektif.
HUBUNGAN Â AKUNTANSI Â SYARIAH Â DENGAN Â PERKEMBANGAN Â KEUANGAN SYARIAH DI ERA DIGITAL
Akuntansi  Syariah  dan  Sistem  Keuangan  Syariah  memiliki  hubungan  erat  di  era digitalisasi. Kedua bidang ini saling mendukung dalam menciptakan lingkungan keuangan yang  sesuai  dengan  prinsip-prinsip  syariah.Â
Berikut  adalah  hubungan  dan  contoh  sistem keuangan syariah di era digital :
- Akuntansi syariah berperan penting dalam sistem keuangan syariah dengan memberikan kerangka dan panduan untuk mencatat, memantau dan melaporkan transaksi keuangan sesuai prinsip syariah.
- Sistem keuangan syariah di era digital dapat menggunakan teknologi dan inovasi untuk mempermudah akuntansi. mengamalkan hukum syariah, khususnya dalam hal pengakuan, pengukuran dan pelaporan keuangan.Â
Dengan Contoh Sistem Keuangan Syariah di Era Digital :
- Mobile Banking Syariah
- Peer-to-Peer  Lending  Syariah
- E-commerce  Syariah
- Crowdfunding  Syariah
- Islamic Robo-Advisory
Adanya  Akuntansi  Syariah  memberikan  beberapa  kemudahan  dalam  pengembangan  dan pengelolaan keuangan syariah, antara lain :
- Mematuhi prinsip-prinsip Syariah, Akuntansi syariah membantu memastikan bahwa semua transaksi keuangan dilakukan sesuai dengan prinsip-prinsip Syariah yang melarang riba, gharar, maysir, dan aktivitas yang dianggap tidak etis dalam kebajikan Syariah. Dengan mencatat, mengukur dan melaporkan keuangan sesuai dengan prinsip-prinsip Syariah, akuntansi Syariah memfasilitasi kepatuhan dan menjaga integritas keuangan Syariah.
- Informasi yang transparan dan akurat, Akuntansi syariah memastikan transparansi dalam penyajian informasi keuangan syariah. Hal ini memudahkan pemangku kepentingan, seperti nasabah, investor, dan regulator, untuk memahami posisi keuangan dan kinerja perusahaan atau lembaga keuangan syariah. Informasi yang akurat dan transparan juga membantu membangun kepercayaan di sektor keuangan Islam.
- Manajemen risiko yang lebih efektif, Akuntansi syariah membantu mengidentifikasi, mengukur dan mengelola risiko yang terkait dengan transaksi keuangan Islam. Dengan memberikan informasi yang lebih lengkap mengenai risiko yang ada, akuntansi Syariah memungkinkan lembaga keuangan Syariah untuk mengambil tindakan pencegahan yang tepat dan meminimalkan risiko yang mungkin timbul.
- Pengembangan produk dan layanan keuangan Syariah, Dalam akuntansi Syariah, pengaturan pencatatan keuangan mencakup produk dan layanan keuangan Syariah tertentu. Hal ini memungkinkan pelaku usaha mengembangkan produk dan layanan yang sesuai dengan prinsip syariah, seperti mudarabah, musyarakah, ijarah dan lain-lain. Akuntansi syariah memfasilitasi inovasi dan pengembangan produk keuangan syariah yang lebih beragam yang memenuhi kebutuhan pasar.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H