"Terserah kau saja," jawabku kehabisan akal. Kami berbalik menuju rumahku. Ketika aku membuka pintu, seisi rumah berubah menjadi merah. Saat aku menutup mulut dengan kedua tangan, lelaki itu mendorongku untuk melangkah maju.
Bersambung minggu depan
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!