Kamu tersenyum lega lalu menunjuk burung-burung yang melintas. "Kita akan duduk di sini, menyaksikan burung-burung itu pulang, dan menjemput senja-senja kita setiap hari. Kau berjanji?"
Aku mengangguk.
"Kalau  begitu, berikan senyuman termanis untukku."
Aku tersenyum. Pada saat bersamaan, kegelisahan kembali menyeruak dalam benakku.
***
"Kamu sudah berjanji padaku."
Aku membisu.
Kamu melanjutkan kata-kata. "Kamu tahu? Burung-burung itu masih terbang beriringan pulang."
Nyeri. Kepedihan di sepasang matamu lebih pedih dari sayatan sembilu.
"Semua benar-benar masih sama. Tak ada yang berubah."
Aku tahu.
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!