“Jadi... kau tak keberatan bila kuajak pergi lain kali?”
Pertanyaan itu akhirnya tiba. Walaupun Cora ingin mencoba anjuran adiknya, namun ia benar-benar tak ingin berpura-pura. Sampai detik ini, ia masih belum bisa menganggap Ramon lebih dari sekadar sahabat. Tapi masalahnya, ia juga tak tega mengecewakan lelaki itu. Apa yang harus ia katakan pada Ramon?
Ketika lidahnya terasa kelu, tiba-tiba sebuah pesan masuk di akun media sosialnya.
Terima kasih karena sudah mau berteman denganku.
Prince Agler. Ternyata teman barunya itu cukup ramah. Spontan Cora membalas pesan itu.
Sama-sama.
“Cora?”
“Ya?”
“Kau belum menjawab pertanyaanku.”
“Mmm… bagaimana jika kujawab nanti saja? Kita setiap hari bertemu di kantor, kan?”
“Sesulit itu bagimu untuk menjawabnya,” desah Ramon. Wajah lelaki itu menyiratkan kekecewaan.