Mohon tunggu...
Fitri Manalu
Fitri Manalu Mohon Tunggu... Lainnya - Best Fiction (2016)

#catatankecil

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana Pilihan

Jika AKU Bukan DIA [Sembilan-Prince Agler]

9 September 2016   05:24 Diperbarui: 11 September 2016   13:15 14
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Satu jam berlalu. Mereka sedang menikmati tiramisu ketika pembicaraan tiba-tiba terputus. Cora memainkan cake di depannya dengan sendok. Gelisah. Cora berusaha keras mencari bahan pembicaraan, namun tak menemukannya. Untuk mengusir kegelisahannya, ia meraih ponsel dan melihat-lihat akun media sosial miliknya.

Cora membuka akun media sosial miliknya sesekali saja. Ia tak memiliki banyak teman di dunia maya. Sebagian besar adalah kerabat atau teman-teman kuliahnya semasa di asrama dulu. Itu pun tak banyak. Selain menerima permintaan pertemanan yang datangnya sesekali, ia nyaris tak pernah menambah pertemanan. Saat ini seseorang sedang meminta pertemanan dengannya. Prince Agler.

Cora mengerutkan keningnya. Ia sama sekali tak mengenali akun itu. Perlahan, ia menelusuri akun tersebut. Status-status berupa puisi indah memenuhi dinding akun itu. Meski tak menemukan foto asli pemilik akun, rasanya tak ada yang ganjil dengan akun tersebut. Cora berpikir, mungkin pemilik akunnya tak ingin mempublikasikan diri dengan alasan tertentu. Tak ada salahnya menerima permintaan pertemanan itu. Telunjuknya memencet tanda terima pertemanan. Selesai.

“Ada yang menarik perhatianmu?” tegur Ramon tiba-tiba.

Cora mengangkat wajahnya dan menggeleng. “Cuma melihat-lihat sekilas,” jawabnya lalu meletakkan ponsel di atas meja.

“Boleh aku tanya sesuatu?”

“Silakan.”

“Apakah kau merasa nyaman bersamaku saat ini?”

“Mengapa kau bertanya begitu?” Cora balik bertanya. Hatinya merasa tak enak.

“Karena kau terlihat tak menikmatinya,” keluh Ramon.

“Bukan begitu. Selama ini kita berteman. Barangkali, aku belum terbiasa.”

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun