***
“Sis, katakan padaku. Apa yang sebenarnya yang ingin kau katakan tentang Brian?” desak Jane. Brian baru saja pulang. Mereka berdua sedang berada di kamar Cora dan duduk berdampingan di atas pembaringan. Gadis itu terlihat sangat penasaran.
“Sebenarnya, tak ada yang penting. Mungkin itu berasal dari pikiranku saja. Aku cuma mengkhawatirkanmu,” senyum Cora.
“Tapi tadi…”
“Percaya saja dengan kata hatimu. Kau mencintainya?”
Wajah Jane bersemu. “Dia baik padaku.”
“Sama seperti lelaki yang sudah-sudah?” goda Cora.
“Sis!”
Mereka berdua tergelak. Jane selalu berhasil meredakan kemarahan di hatinya. Menghalau kekecewaannya. Karena itulah, ia tak ingin melukai gadis itu. Ia sangat menyayanginya.
“Tapi ini sungguhan, kan? Kau tidak sedang membohongiku?” tatap Jane penuh selidik.
“Nggak, aku nggak membohongimu,” kata Cora terpaksa.