Tubuhku melemah. Perlahan mataku mulai terkatup.
Pergilah, jangan sampai mereka menemukanmu.
***
Bayang-bayang tak pernah lagi datang menjengukku. Janjinya menyalakan lentera di mataku selalu terngiang. Kenangan itu terus bersembunyi di pelupuk mataku. Semakin lama kian menyesakkan. Meluap. Lalu membanjiri pipiku ketika aku memandangi tembok abu-abu pada suatu malam gerimis.
***
Tepian DanauMu, 13 Agustus 2016
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!