Mohon tunggu...
Fitri Manalu
Fitri Manalu Mohon Tunggu... Lainnya - Best Fiction (2016)

#catatankecil

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Kenangan dalam Sebutir Hujan

18 September 2015   10:00 Diperbarui: 18 September 2015   19:37 724
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kilatan marah memancar di bola matamu. Lalu padam sekejap kemudian. "Salahku karena tak mampu menghapus bayangmu."

Kuredakan gelisahmu dalam dekapan."Jangan lagi mencari hujan," bisikku. "Cobalah sekali-kali menjadi hujan," hasutku.

Kita bertatapan dalam makna. Setidaknya di suatu peran, kita pernah merasakan hujan. Walau dengan serpih kenangan yang kian waktu entah kenapa terasa kian tak nyaman....

***

Thornvillage-Samosir, 17 September 2015

Catatan :

Karya ini diikutsertakan dalam Event You & Me RTC di FB Rumpies The Club

Kesanku (AM) :

Mungkin tak ada yang istimewa dari FM. Hanya saja beliau kuat di narasi, agaknya tak perlu diragukan lagi. Terutama narasi tentang kisah cinta yang juga berkonflik. Sesuatu yang jelas amat menyedapkan selera “kutak-katik kata” saya.

Kesanku (FM) : 

AM adalah satu Sahabat Rumpies yang suka bermain kata dalam puisi. Proses awal kolaborasi ini pun diawali dengan puisi miliknya. Karena ide awalnya sudah penuh "rasa", saya tidak mengalami kesulitan ketika meracik karya ini dengan narasi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun