Aksi Damai pun ditutup dengan pembacaan tuntutan Front Rakyat Indonesia untuk West Papua (FRI-WP) dan Aliansi Mahasiswa Papua (AMP) yang menyatakan bahwa solidaritas terkuat dalam perjuangan untuk demokrasi seutuh-utuhnya hanya dapat terjadi dengan juga menerima dan mendukung tuntutan Hak Menentukan Nasib Sendiri sebagai Solusi Demokratik Bagi Bangsa West Papua. FRI-WP dan AMP menyerukan:
- Cabut status tersangka, Bebaskan Obby Kogoya
- Lawan Rasisme
- Lawan Kriminalisasi
- Buka ruang demokrasi seutuh-utuhnya untuk Bangsa West Papua
- Tarik aparat militer organik maupun non organik di Papua
- Berikan Hak Menentukan Nasib Sendiri Bagi Bangsa West Papua sebagai Solusi Demokratik.
Mari perkuat persatuan rakyat serta solidaritas antara kelas buruh dan rakyat di Indonesia maupun di Papua, untuk memperjuangkan hak menentukan nasib sendiri sebagai solusi demokratik bagi bangsa west papua, untuk mewujudkan demokrasi, melawan rasisme, dan melawan militerisme serta kelompok sipil reaksioner.
Solidaritas harus dibangun dan dimajukan untuk mewujudkan demokrasi seutuh-utuhnya dan untuk kepentingan rakyat tertindas. Tuntutan Hak Menentukan Nasib Sendiri bagi bangsa West Papua harus terus digelorakan agar terbangun pondasi yang kuat dan mobilisasi massa yang besar kedepannya, dalam perjuangan untuk demokrasi seutuh-utuhnya.
Fitri Lestari, pegiat Lembaga Studi Advokasi Hukum (LSAH) dan Serikat Pembebasan Perempuan (SIEMPRE)
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI