"iya dong, masa aku harus sedih dihari kedua orang yang aku sayang bahagia. Seharusnya aku ikut bahagia kan Mah?"
"i-iya sayang" jawab Mama tersenyum paksa
***
Sekuat apapun menyembunyikan sesuatu pasti akan ketauan juga, sama halnya dengan air mataku yang sudah mencapai titik akhir untuk dipertahankan. Tangisku pecah mengiringi kedua pengantin itu menuju pelaminannya. Tak ingin membuat orang lain bertanya aku pun segera ke toilet untuk mencuci mukaku yang sembab.
Matahari mulai terbenam dan acara resepsi pernikahan sudah berakhir. Anggie datang menghampiriku.
"maafin kakak ya sayang, kakak sudah merebut kebahagiaan kamu"
"gak kak, ini takdir dan aku harus terima"
"maafin aku juga Len" sambar Ryan menyusul Anggie
"qo pada minta maaf, ini kan bukan hari lebaran"
"aku tau tentang perasaan kamu ke aku"
"hah? kamu tau dari mana?"