Mohon tunggu...
FITRI HIDAYAH
FITRI HIDAYAH Mohon Tunggu... Lainnya - Bekerja di: Kemensos RI (2012-2024) DITAJENAD TNI AD (2024-Sekarang)

IAM THE ORDINARY ONE WHO REALLY WANT TO BE SPECIAL, BERUSAHA MENGUBAH SEMUA LELAH MENJADI LILLLAH AGAR MENJADI BERKAH

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Magic Dakon, Alternatif Teknik Pembelajaran Bahasa Inggris

20 Maret 2019   10:25 Diperbarui: 20 Maret 2019   10:32 892
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Hal ini dilakukan agar tercipta sebuah kerja sama antar peserta yang satu dengan yang lain dalam 1 (satu) tim melalui kegiatan pembelajaran ini. Dalam melakukan pembelajaran Bahasa Inggris melalui media permainan magic dakon ini dibutuhkan minimal 4 (empat) orang untuk dapat melakukan permainan ini.

Misalkan saja, satu tim terdiri dari 2 (ua) orang, masing-masing pemain dalam tim memainkan dakon ini secara bergantian, yang tidak sedang memainkan dakon mempunyai tugas untuk mengambil magic card dan memberikannya kepada guru, serta mencatatnya dalam secarik kertas, begitu pula sebaliknya, ketika tiba saatnya bermain, pemain yang tadi telah menjadi pencatat magic cards, bergantian memainkan dakon. 

Hal ini dilakukan agar setiap pemain dapat merasakan 2 (dua) peran, yaitu sebagai pemain dakon dan pencatat magic cards. Tentu saja 1 (satu) dakon harus dimainkan oleh 2 (dua) tim. 

Jadi, dengan kata lain 1 (satu) dakon bisa dimainkan oleh 4 (empat) peserta didik. Pada saat pembelajaran berlangsung, guru bertindak sebagai fasilitator yang membacakan magic cards, sekaligus bertindak sebagai juri (judge)  yang menentukan siapa tim yang menang dan berhak mendapatkan poin dari guru. 

Yang kalah tentu saja ada punishment atau hukumannya, karena ini adalah pelajaran Bahasa Inggris, maka bagi tim yang kalah, harus menyanyikan lagu dalam Bahasa Inggris, lagu itu merupakan gubahan dari Bahasa Indonesia ke Bahasa Inggris (misalnya, lagu satu, dua, tiga), bila tim yang kalah bisa menyanyikan atau menggubah lagu tersebut dengan benar, maka tim tersebut juga berhak mendapatkan poin dari guru. 

Intinya, sebenarnya tidak ada tim yang kalah atau menang. Karena semua tim, baik yang kalah ataupun yang menang, tetap mendapatkan poin tambahan dari guru, asal ia mau berusaha.

Dengan regulasi sistem pembelajaran seperti ini, diharapkan magic dakon dapat menjadi media pembelajaran yang dapat meningkatkan ketertarikan dan motivasi belajar peserta didik. 

Dengan demikian, peserta didik dapat menguasai materi yang diajarkan dengan baik. Hal ini bisa membantu peserta didik belajar dengan pengalamannya sendiri dan membuatnya berkreativitas sesuai dengan kemampuan masing-masing peserta didik, sehingga pada akhirnya, terciptalah suasana belajar Bahasa Inggris yang menyenangkan. 

Implementasi Permainan Magic Dakon dalam Pembelajaran Bahasa Inggris yang Dapat Digunakan Pemuda Indonesia (Khususnya Para Guru SD) untuk Mengajarkan Wawasan Global dan Kearifan Lokal dalam Satu Waktu

Sejumlah permainan tradisional yang bisa menjadi media pembelajaran Bahasa Inggris antara lain, dakon, petak umpet, gobak sodor, sudamanda, dan tentunya masih banyak lagi. 

Penggunaan permainan tradisional tersebut memiliki ciri khas tersendiri yang berkaitan erat dengan kehidupan sosial dan budaya masyarakat. Tak lepas dari pelajaran yang sesungguhnya didapatkan para peserta didik di sekolah di berbagai tingkatan, mulai dari TK, SD, SMP, sampai SMA.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun