Di sana Mawar kembali DICIUM oleh si pelaku. Merasa aksinya tidak mendapatkan perlawanan, muncul setan yang semakin membisikinya untuk berbuat tidak senonoh pada si Mawar. Tiba-tiba, si pelaku itu memberi Mawar uang Rp.5.000,- dan terjadilah hal yang tidak patut untuk diceritakan.
Sakit Bund, saat saya mendengar hal itu. Kesal rasanya dengan si anak laki-laki itu. Tapi, lebih kesal lagi karena menyadari bahwa seharusnya ini BISA DICEGAH. Ada jeda waktunya, 1 hari.Â
Seandainya di hari pertama Mawar DICIUM si pelaku itu, lalu dia menceritakan pada Ibunya, Ibunya bisa mengambil tindakan preventif untuk mencegah hal-hal yang lebih buruk terjadi pada Mawar.Â
Seandainya Mawar terbiasa bercerita dengan si Ibu, dan si Ibu memberikan "panggung" untuk si Mawar bercerita dan tentu saja harus menjadi pendengar yang baik untuk setiap cerita Mawar, tanpa sedikitpun memotong ceritanya, kecuali untuk membenarkan dan mengembalikan alur ceritanya, dia pasti tidak akan melewatkan cerita dia dicium oleh si pelaku itu.
Mari bersama, cegah PELECEHAN SEKSUAL sejak dini. Jangan biarkan anak-anak kita menjadi korban atau bahkan pelaku dari pelecehan itu sendiri. Tekankan sejak kecil, bahwa laki-laki dan perempuan itu berbeda. Mereka bukan muhrim yang boleh berpegangan sesuka hati. Islam tidak pernah salah dalam memberikan penjelasan. Jangan biasakan anak laki-laki dan perempuan yang BUKAN MUHRIM berpegangan tangan meski mereka masih kecil.
Saya bukan orang tua yang sempurna, dan saya yakin sekolah yang Bapak-Ibu percaya sudah melakukan pengawasan terbaiknya, diluar masih adanya beberapa masalah kecil yang mungkin terjadi karena memang situasi yang tidak memungkinkan, tapi saat anak sudah pulang sekolah, marilah bersama untuk mulai mendoktrin anak tentang apa yang boleh dan tidak boleh dilakukan, mana yang boleh dan tidak boleh dipegang.Â
Semuanya harus jelas. Jangan biarkan anak berada di area abu-abu. Maksudnya, misalnya anak kita mencium orang lain yang bukan muhrimnya, larang dia dengan tegas, tetapi beri pengertian secara halus jika apa yang dia lakukan adalah salah dan tidak benar menurut agama. Jangan pernah membiarkan itu dengan mengatakan, "kan dia masih kecil". Justru sewaktu kecillah kesempatan emas kita untuk membiasakan hal-hal baik, Bund.
Mari bersama untuk berlomba-lomba menjaga investasi dunia akhirat kita, agar anak-anak kita menjadi bermanfaat dan tidak menyakiti orang lain. Sebagai penutup artikel ini, saya kirimkan video tentang cara mudah memperkenalkan Pendidikan Seks pada anak.