Mohon tunggu...
Fitri Hermawati
Fitri Hermawati Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswi

If you want to change different, start from your self

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Adabul'alim wa Al Mu-ta'alim 26-29

3 Januari 2021   17:20 Diperbarui: 3 Januari 2021   18:44 120
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

(Tempat Yang Terbaik)

Tempat yang terbaik yang di maksud adalah tempat yang pas untuk penuntut ilmu dalam menghafal. Seperti di kamar, atau yang sepi dan nyaman sehingga memudahkan dia dalam menghafal. Serta menjauhkan tempat-tempat yang berkerumunan. Karna akan dikhawatirkan mengganggu konsentrasi Penuntut Ilmu dalam menghafal. Seperti di bawah pohon, sungai dan tempat ramai.

b. Keenam (Makan dan Minum
)

Mempersedikit makanan dan minum, karna akan menyebabkan semangat kita dalam beribadah turun dan terlalu berlebihan dalam makan dan minum itu juga dapat mendatangkan penyakit. Jadi Faidah dari mempersedikit makanan, agar mencegah penyakit yang akan datang. Serta membantu kesehatan pada badan kita. Jadi sangat perlu sebagai penuntut ilmu dalam menjaga kesehatannya melalui dengan pola cara makan dan minumnya.
Adapun dalam syair ini mengatakan : "Penyakit banyak datangnya yaitu dari makanan dan minuman dan hati dikatakan sehat apabila bersih dari ke sewenang-wenangan dan kesombongan". 

Disitu dikatakan tidak ada para wali Allah, Imam maupun ulama pilihan memiliki sifat yang di puji banyak makannya karna yang banyak makannya itu hanyalah hewan yang tidak berakal.

2. Halaman 27

Dan tidak tampak seorangpun dari kekasih Allah dan para pemimpin umat yang terpilih  yang bersifat dan memiliki ciri seperti yakni banyak makan dan tidak akan terpuji karnanya dan sesungguhnya di puji banyak makannya dari binatang yaitu yang tidak berakal dan hanya dipersiapkan untuk berkerja saja.

c. Ketujuh ( Harus mengambil tindakan kediri sendiri)

Harus mengambil tindakan kediri sendiri dengan sifat Waro (Menjaga diri dari kerusakan harga diri). Dan sebagai penuntut ilmu harus berhati-hati dalam segala hal dan memperhatikan kehalalan dalam baik itu makanan,minumaman dan pakaiannya serta tempat tinggalnya dan setiap apa yang ia butuhkan. Agar hatinya dapat tenang dan pantas menerima ilmu serta cahaya ilmu dan kemanfaatanya ilmu. Dan hendaknya orang pencari ilmu dan murid yakni menggunakan hukum keringanan atau kemudahan pada tempatnya. Ketika ada kebutuhan terhadapnya dan adanya sebab-sebab yang memperbolehkan. Maka sesungguhnya Allah itu sangat senang/menyukai apabila keinginannya terlaksanakan sebagaimana Allah menyukai ketetapan-ketetapan yang dilaksanakan.

d. Kedelapan ( Harus Melimalisir/Mempersedikit Makan)

Sangat penting sekali dalam menjaga pola makan/ mepersedikit makan. Karna terlalu berlebihan dalam makan merupakan salah satu dari tumpulnya otak dan lemahnya panca indra. Seperti : buah apel asam, kacang sayur, minuman cuka dan begitupun yang banyak menimbulkan dahag. Yang memperlambat kinerja otak dan menggerakan badan seperti : terlalu banyak minum susu, ikan dan lain sebagainya.
Hendaknya seorang murid menghindari/ yang menyebabkan lupa seperti : makanan-makanan yang telah dimakan tikus,dan membaca tulisan-tulisan kuburan, masuk pada ekor unta yang di tarik dan melempar serta menjatuhkan kutu dalam keadaan hidup.

3. Halaman 28

e. Kesembilan (Waktu Tidur)

Nah, untuk mengurangi tidurnya selama tidak menimbulkan bahaya pada badannya dan pikirannya dan tidak bertambah dalam tidurnya siang dan malam lebih dari 8 jam perhari dan itu sepertiga waktu. Jika kasusnya kecil kemungkinannya untuk melakukannya (Maksudnya adalah jika keadaannya memungkinkan untuk beristirahat kurang dari sepertiga waktu dalam sehari semalam maka ia dipersilahkan untuk melakukannya). Dan tidak masalah untuk menenangkan diri dan hati dan pikiran serta pengelihatannya jika semuanya dari itu membuatnya merasa lelah dengan cara berjalan-jalan di taman hiburan sehingga ia bisa kembali lagi kekondisinya semula. Selagi itu tidak menyia-nyiakan.

f. Kesepuluh (Meninggalkan Pergaulan)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun