Mohon tunggu...
Fitri Hermawati
Fitri Hermawati Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswi

If you want to change different, start from your self

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Adabul'alim wa Al Mu-ta'alim 26-29

3 Januari 2021   17:20 Diperbarui: 3 Januari 2021   18:44 120
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Assallamualikum Wr.Wb
Apa kabar sobat kompasiana. Kali ini aku ingin berbagi pengetahuan sedikit tentang penjelasan secara singkat (Rangkuman) dalam buku kitab Adabul'alim wa al mu-ta'alim pada  Halaman 26-29.

Sebelumnya buku kitab ini adalah karangan dari Hadaratus Syekh M.Hasyim Asy'ari. kitab Adabul'alim wa al mu-ta'alim yang berarti adalah "Tata Krama Seorang Guru Terhadap Murid".

Dimana halaman 26-28 ini membahas tentang Ahlak Pribadi Seorang Murid seperti yang di bawah ini :

1. Halaman 26

Pada intinya dari perkataan Imam Syafi'i : Seorang penuntut ilmu jangan pernah merasa sombong atas apa yang ia miliki, meskipun ia dikatakan hidup serba kecukupan tetapi tidak akan menjamin keberuntungan dalam hidupnya.
Tetapi beruntunglah untuk penuntut ilmu yang dengan perasaan rendah hati dengan kehidupan serba sulit dan ilmu pengabdiannya kepada para ulama.

a. Yang kelima ( Waktu Yang Terbaik )

Pada penjelasan ini kita harus bisa membagi waktu dan memanfaatkan waktu yang tersisa dari umur kita. Sebab umur kita yang tersisa tidak ada nilainya dan tidak bisa di bayar oleh apapun itu. Maka dari itu kita harus bisa memanfaatkan waktu dengan sebaik mungkin. Dan ada beberapa waktu yang baik untuk para penuntut ilmu :

1. Waktu Sahur
Pada waktu sahur ini adalah waktu yang pas untuk para penuntut ilmu dalam menghafal palajaran yang telah di pelajarinya. Karna pada waktu sahur suasananya sunyi dan sangat mendukung para penuntut ilmu  berkonsentrasi dalam menghafal.

2. Pagi Hari
Pagi hari adalah waktu untuk mencari pelajaran atau mencari pengetahuan dan ilmu. Karna pada pagi hari, otak kita masih fres atau segar sehingga memudahkan kita dalam memahami pelajaran tersebut.

3. Siang Hari
Pada waktu siang hari adalah waktu penutut ilmu untuk menulis

4. Malam Hari
Dan untuk malam hari adalah waktu yang pas untuk mengulang dan mengingat pelajaran yang sudah di pelajari.

(Tempat Yang Terbaik)

Tempat yang terbaik yang di maksud adalah tempat yang pas untuk penuntut ilmu dalam menghafal. Seperti di kamar, atau yang sepi dan nyaman sehingga memudahkan dia dalam menghafal. Serta menjauhkan tempat-tempat yang berkerumunan. Karna akan dikhawatirkan mengganggu konsentrasi Penuntut Ilmu dalam menghafal. Seperti di bawah pohon, sungai dan tempat ramai.

b. Keenam (Makan dan Minum
)

Mempersedikit makanan dan minum, karna akan menyebabkan semangat kita dalam beribadah turun dan terlalu berlebihan dalam makan dan minum itu juga dapat mendatangkan penyakit. Jadi Faidah dari mempersedikit makanan, agar mencegah penyakit yang akan datang. Serta membantu kesehatan pada badan kita. Jadi sangat perlu sebagai penuntut ilmu dalam menjaga kesehatannya melalui dengan pola cara makan dan minumnya.
Adapun dalam syair ini mengatakan : "Penyakit banyak datangnya yaitu dari makanan dan minuman dan hati dikatakan sehat apabila bersih dari ke sewenang-wenangan dan kesombongan". 

Disitu dikatakan tidak ada para wali Allah, Imam maupun ulama pilihan memiliki sifat yang di puji banyak makannya karna yang banyak makannya itu hanyalah hewan yang tidak berakal.

2. Halaman 27

Dan tidak tampak seorangpun dari kekasih Allah dan para pemimpin umat yang terpilih  yang bersifat dan memiliki ciri seperti yakni banyak makan dan tidak akan terpuji karnanya dan sesungguhnya di puji banyak makannya dari binatang yaitu yang tidak berakal dan hanya dipersiapkan untuk berkerja saja.

c. Ketujuh ( Harus mengambil tindakan kediri sendiri)

Harus mengambil tindakan kediri sendiri dengan sifat Waro (Menjaga diri dari kerusakan harga diri). Dan sebagai penuntut ilmu harus berhati-hati dalam segala hal dan memperhatikan kehalalan dalam baik itu makanan,minumaman dan pakaiannya serta tempat tinggalnya dan setiap apa yang ia butuhkan. Agar hatinya dapat tenang dan pantas menerima ilmu serta cahaya ilmu dan kemanfaatanya ilmu. Dan hendaknya orang pencari ilmu dan murid yakni menggunakan hukum keringanan atau kemudahan pada tempatnya. Ketika ada kebutuhan terhadapnya dan adanya sebab-sebab yang memperbolehkan. Maka sesungguhnya Allah itu sangat senang/menyukai apabila keinginannya terlaksanakan sebagaimana Allah menyukai ketetapan-ketetapan yang dilaksanakan.

d. Kedelapan ( Harus Melimalisir/Mempersedikit Makan)

Sangat penting sekali dalam menjaga pola makan/ mepersedikit makan. Karna terlalu berlebihan dalam makan merupakan salah satu dari tumpulnya otak dan lemahnya panca indra. Seperti : buah apel asam, kacang sayur, minuman cuka dan begitupun yang banyak menimbulkan dahag. Yang memperlambat kinerja otak dan menggerakan badan seperti : terlalu banyak minum susu, ikan dan lain sebagainya.
Hendaknya seorang murid menghindari/ yang menyebabkan lupa seperti : makanan-makanan yang telah dimakan tikus,dan membaca tulisan-tulisan kuburan, masuk pada ekor unta yang di tarik dan melempar serta menjatuhkan kutu dalam keadaan hidup.

3. Halaman 28

e. Kesembilan (Waktu Tidur)

Nah, untuk mengurangi tidurnya selama tidak menimbulkan bahaya pada badannya dan pikirannya dan tidak bertambah dalam tidurnya siang dan malam lebih dari 8 jam perhari dan itu sepertiga waktu. Jika kasusnya kecil kemungkinannya untuk melakukannya (Maksudnya adalah jika keadaannya memungkinkan untuk beristirahat kurang dari sepertiga waktu dalam sehari semalam maka ia dipersilahkan untuk melakukannya). Dan tidak masalah untuk menenangkan diri dan hati dan pikiran serta pengelihatannya jika semuanya dari itu membuatnya merasa lelah dengan cara berjalan-jalan di taman hiburan sehingga ia bisa kembali lagi kekondisinya semula. Selagi itu tidak menyia-nyiakan.

f. Kesepuluh (Meninggalkan Pergaulan)

Maksud dari meninggalkan pergaulan bukan berarti kita tidak boleh bersosialisasi atau silahturahmi kepada orang lain. Jadi seorang penuntut ilmu harus bisa memanfaatkan umur dan waktunya sebaik mungkin. Jangan terlalu banyak bermain dan sedikit menggunakan akal pikiran. karna watak manusia itu adalah pencuri (suka mencari kesempatan). Jadi bahayanya dari pergaulan adalah hanya menyia-nyiakan umur yang tiada guna dan berakibat hilangnya agama jika dia bersama dengan orang yang tidak beragama. Tapi kalau memang dia membutuhkan seseorang untuk menemaninya maka orang itu harus bersifat baik, taat dengan Allah dan selalu mengajak dan mengingatkan kita ke jalan yang baik.

4. Dan yang terakhir yaitu Halaman 29 Bab 3 yang membahas tentang adab seorang murid dalam menuntut ilmu terhadap gurunya.

1. Hendaknya seorang murid mempertimbangkan kepada siapa dia menuntut ilmu seperti :
- Memilih guru yang sesuai bidangnya.
- Dan mempunyai ahlak yang baik serta adab yang baik.
- Memiliki sifat kasih sayang dan menjaga muroah/Etika.
- Menjaga diri dari perbuatan merendahkan seorang guru
- Seorang guru harus berpendidikan dan paham apa yang di ajarkannya kepada muridnya.

2. Bersungguh-sungguh dalam mencari guru

3. Menurut terhadap guru dalam segala hal dan tidak keluar dari nasihat-nasihat dan aturan-aturannya.

Terima kasih semoga artikel ini bermanfaat dan menambahkan pengetahuan pada kita semua.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun