Mohon tunggu...
Fitri Haryanti Harsono
Fitri Haryanti Harsono Mohon Tunggu... Penulis - Penulis di Kementerian Kesehatan RI

Akrab disapa Fitri Oshin | Certify on Zoonotic Disease-One Health by WHO | Jurnalis Kesehatan Liputan6.com 2016-2024. Bidang peminatan kebijakan kesehatan mencakup Infectious disease, Health system, One Health, dan Global Health Security.

Selanjutnya

Tutup

Worklife Artikel Utama

Hari-hari Jurnalis Kerja dari Rumah di Tengah Merebaknya Covid-19

24 Maret 2020   19:57 Diperbarui: 24 Maret 2020   21:24 368
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Aku bahkan sudah stand by dari pukul 08.00 WIB sembari mengecek agenda live streaming atau live chat lain. Untuk pemberitaan terbaru perkembangan Covid-19, ada tiga jadwal konferensi pers secara live streaming dalam sehari. Bahkan ada juga beberapa jadwal live chat dari instansi/lembaga tertentu.

"Sudah sangat cukup sebagai bahan materi tulisan sehari," pikirku."

Dari live streaming, jurnalis juga disediakan link untuk memberikan pertanyaan. Ketika live chat juga bisa menulis pertanyaan di kolom komentar.

Yang menjadi catatan, pertanyaan kita belum tentu dibacakan karena pertanyaan juga harus diseleksi. Ada tim atau moderator yang menyeleksi pertanyaannya.

Walau begitu bahan materi untuk ditulis mencukupi. Dari sesi tanya jawab kita bisa membuat tulisan, yang mana bahan materi tambahan bisa dilengkapi dari narasumber pemberitaan lain dan jurnal atau data terkait.

Telusuri Kebenaran Informasi

Tak hanya memantau live streaming, aku juga tetap harus menghubungi narasumber lewat pesan singkat dan telepon. Perkembangan kabar terbaru juga membutuhkan konfirmasi dan tambahan penjelasan lain.

Apalagi di tengah wabah Covid-19, berbagai macam info marak beredar di media sosial dan pesan chat berantai. Kabar yang hoaks pun banyak. Inilah yang membuat narasumber dibutuhkan dalam konfirmasi berita.

Contohnya saja, beberapa hari terakhir ini juga beredar nama-nama tenaga medis, baik dokter maupun perawat yang meninggal karena terinfeksi Covid-19. Aku harus mengkonfirmasi nama-nama tenaga medis tersebut dan kebenaran apakah meninggal terinfeksi Covid-19 atau tidak.

Konfirmasi ini penting karena belum tentu tenaga medis yang meninggal positif Covid-19. Mungkin dia baru menimbulkan gejala atau suspek. Informasi penyebab kematian bisa simpang siur. 

Saking hebohnya COVID-19, seseorang bisa saja dikabarkan meninggal akibat paparan virus tersebut. Padahal, belum tentu orang yang meninggal terinfeksi Covid-19.

Selain itu, informasi volunter tenaga medis juga beredar. Seiring bertambahnya kasus Covid-19, tenaga medis yang dibutuhkan semakin banyak. Apalagi sejumlah tenaga medis juga menjalani perawatan, ada yang harus isolasi diri karena ada gejala yang mengarah ke Covid-19. Informasi pembukaan volunter dari beberapa lembaga/instansi juga perlu dicek, apakah benar atau tidak.

Lalu Lintas Chat yang Padat

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun