Dambaan Udara Bersih
Udara bersih menjadi dambaan yang dinanti-nantikan. Semua orang juga ingin menghirup udara bersih. Kalimat  "Tolonglah kami, Tolonglah kami" yang marak mencuat dari warganet Riau membuatku turut sedih.
Tentunya, ada secercah harapan bagi Azhar dan warga Riau bisa kembali melakukan aktivitas menyenangkannya. Olahraga dan berjalan-jalan di luar dengan udara yang bersih.
Tanpa asap. Tanpa memakai masker. Tanpa ada rasa takut.
Keinginan itu juga tebersit padaku. Tatkala menyambangi taman kota, hanya sekadar duduk, masker penutup hidung tidak kulepas. Sempat terpikir, "Aku sedang berada di taman lho. Banyak pohon dan rindang tapi tetap pakai masker."
Menjaga tubuh tetap fit, pakai masker keluar rumah, perbanyak makan buah, dan minum madu termasuk cara yang aku terapkan. Teringat ucapan Menteri Kesehatan RI Nila Moeloek dalam suatu acara yang aku hadiri. Bahwa olahraga di dalam rumah juga bisa dilakukan. Mungkin itu bisa dicoba  saat tidak bisa berolahraga di luar ruang.
Melawan kabut asap dan polusi udara pun butuh persiapan tubuh.
Dan yang bisa meredam api adalah hujan. Teringat ucapan sang bapak dari pemerintah Kabupaten Siak. Alam diredam dengan alam.
"Doa minta hujan kami lakukan. Saat hujan mengguyur, kabut asap enggak begitu pekat karena api berhasil diredakan air hujan. Ya, setidaknya hujan membuat kabut asap berkurang," senyum simpul terpancar dari wajahnya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H