Bayangan takut muncul, "Aku takut kena gangguan napas, takut jadi sering sakit, takut batuk dan pilek yang sembuhnya lama, takut gampang tertular bakteri penyakit, takut jajan makanan di pinggiran jalan, takut partikel polusi udara menempel pada makanan yang dijual Abang-abang."
Setiap kali keluar rumah dan bertugas di lapangan pun aku harus memakai masker penutup hidung. Dulu, kadang pakai kadang tidak. Tapi sekarang tanpa masker rasanya tidak nyaman. Setidaknya masker jadi perlindungan dari partikel polusi udara.
Sederet ketakutan yang kurasakan mungkin juga dialami Azhar dan ribuan warga Riau lain. Sekiranya kami juga punya kemiripan: Sama-sama berjuang dan bertahan hidup di tengah udara yang kotor.
Para Pejuang Pemadam Api
Di balik kejadian kabut asap akibat kebakaran hutan dan lahan yang mengepung Riau, kita juga tak boleh lupa. Ada para pejuang pemadam api yang berjibaku meredakan si jago merah. Mereka berjuang untuk masyarakat luas.
Berharap titik api dan api yang melalap puluhan sampai ratusan hektar lahan mereda. Agar asap kebakaran tidak makin meluas. Agar asap kebakaran tidak memperburuk bahkan dihirup terlalu banyak oleh masyarakat.
Tetapi untuk memadamkan api bukan perkara mudah, terlebih lagi musim kemarau. Kekeringan bisa memicu kebakaran lahan. Dan pejuang pemadam api berhari-hari, berminggu-minggu atau berbulan-bulan meredakan api.
Saat memandang foto-foto dan video yang diunggah di media sosial soal perjuangan pemadam api, rasa kagum dan terpana bercampur haru. Sambil membawa semprotan air yang tampak berat dan panjang, mereka menyemprot air ke arah lahan yang terbakar api.
Tanah yang licin terkadang membuat para pejuang pemadam api terpeleset. Butuh pijakan tanah yang kuat. Karena semprotan pemadam api harus dipikul beberapa orang.
Gambaran di atas juga dituturkan salah seorang pejabat pemerintah dari Kabupaten Siak, Riau. Dalam sebuah pertemuan di siang hari sebulan lalu, aku mengobrol dengannya. Ia menyampaikan, suka duka memadamkan api. Memang tidak mudah menjinakkan api.
"Enggak mudah buat petugas memadamkan api. Kalau kebakarannya enggak jauh dari jalan raya, paling selesai 2-3 hari. Nah, seringkali kasus kebakaran yang ditemukan itu lokasinya di tengah hutan," ujarnya dengan raut wajah sedih.
"Medannya sangat berat menuju lokasi lahan terbakar juga sulit. Untuk mencapai lokasi kebakaran saja, petugas harus membuka jalan dulu."