Mohon tunggu...
Fitri Haryanti Harsono
Fitri Haryanti Harsono Mohon Tunggu... Penulis - Penulis di Kementerian Kesehatan RI

Akrab disapa Fitri Oshin. WHO Certificate of Achievement on Zoonotic disease-One Health, Antimicrobial resistance, Infodemic Management, Artificial Intelligence for Health, Health Emergency Response, etc. Jurnalis Kesehatan Liputan6.com 2016-2024. Bidang peminatan kebijakan kesehatan mencakup Infectious disease, Health system, One Health dan Global Health Security.

Selanjutnya

Tutup

Gaya Hidup Pilihan

Dihina Layaknya "Sampah", Hadapi Orang Bermuka Dua dengan "Cantik"

22 Juli 2016   15:09 Diperbarui: 22 Juli 2016   15:12 824
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Orang Bermuka Dua (sumber: ayobuka.com)

Bila Anda tidak menyukai seseorang biasanya akan tecermin dalam wajah. Muka jutek, malas melihat wajah orang bahkan seulas senyum tidak ada di bibir Anda. Hentikan hal itu sejenak. Anda harus menguatkan mental.

Senyum harus tersungging dari bibir Anda. Mungkin kesannya dipaksakan, tapi dari pada anda dipandang tidak profesional dalam bergaul. Senyuman juga dapat menghangatkan suasana hati Anda.

Meskipun marah terhadap orang yang tengah berhadapan dengan Anda, berikan saja senyuman. Si orang yang bersangkutan mungkin akan berpikir, Anda termasuk orang hebat dan "tahan banting."

  • Bersikap sekadarnya

Demi membuat diri Anda nyaman dan berada dalam zona aman, bersikap sekadarnya termasuk pilihan tepat. Sekadarnya berarti cukup dan sesuai porsi.

Misal, ada pekerjaan yang harus berhubungan dengan orang yang bersangkutan. Anda berbincang atau saling berkomunikasi sesuai pekerjaan. Anda mungkin berpikir seperti mencari orang yang hanya Anda butuh saja.

Bila posisi Anda memang seperti itu dan ingin berada dalam zona aman, yang berarti menghindari sekecil mungkin kesalahpahaman dan ketidaknyamanan. Tak ada salahnya, Anda bersikap demikian. Asalkan pekerjaan Anda kelar dan tidak terhambat.

  • Tetap Menyapa

Seperti senyuman saja, apa salahnya menyapa, sekadar ucapan selamat pagi atau menanyakan kabar. Anda tidak mengeluarkan uang sepeser pun kan untuk menyapa seseorang. Anggap saja, orang yang bersangkutan sama seperti teman-teman Anda.

Sedikit mencairkan suasana hati Anda sekaligus mengindikasikan Anda tetap menghormati dan menghargainya. Meskipun ia tidak menyukai Anda dan sapaan Anda dibalas dengan wajah jutek.

Jangan kecewa, secara tidak langsung seharusnya dia malu sendiri. Ketidaksukaannya pada Anda jelas terlihat. Anda cukup tersenyum simpul.

Jakarta, 22 Juli 2016

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gaya Hidup Selengkapnya
Lihat Gaya Hidup Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun