Mohon tunggu...
Fitri Haryanti Harsono
Fitri Haryanti Harsono Mohon Tunggu... Penulis - Penulis di Kementerian Kesehatan RI

Akrab disapa Fitri Oshin | Jurnalis Kesehatan Liputan6.com 2016-2024. Lebih banyak menulis kebijakan kesehatan. Bidang peminatan yang diampu meliputi Infectious disease, Health system, One Health, dan Global Health Security.

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Pilihan

Situs Berita Online Harus Punya Identitas Diri

9 Februari 2016   11:07 Diperbarui: 9 Februari 2016   11:30 69
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Di zaman yang serba digital, kecepatan media online menayangkan berita terkini menjadi prioritas utama. Setiap media saling berlomba menyajikan artikel dengan tulisan terbaik.

Judul artikel pun digarap menarik agar memikat pembaca. Saking cepatnya menayangkan artikel berita, ada hal yang masih kurang disadari redaksi media online.

Ciri khas gaya penulisan media online yang bersangkutan belum kompak bahkan belum terlihat denyut-denyut kekhasannya. Misal, penggunaan kata Tiongkok, China, atau Cina. Tidak semua media online menggunakan kata Tiongkok, ada media online yang menggunakan kata China atau Cina di tiap artikel berita.

Hal itu bisa dibilang tergantung kesepakatan redaksi dalam penggunaan kata. Namun, apa yang terjadi bila sebuah berita media online justru memakai ketiga kata yang ada?

Anda mungkin heran dan menganggap sepele.

Toh, semua sama saja, yang penting tidak mengurangi makna; tergantung jurnalisnya yang menulis; tergantung editornya.

Tanggapan yang datar, biasa-biasa saja. Gaya penulisan justru menjadi identitas yang membedakan antarmedia online.

Ciptakan konsistensi

Identitas situs berita online didukung gaya selingkung (style guide, style book, style house). Gaya selingkung ini pedoman penulisan yang berlaku di lingkungan media.

Adanya pedoman penulisan agar jurnalis tetap kompak menulis ejaan dan tanda baca. Wujud desain pedoman penulisan seperti segi jumlah karakter penulisan, pemilihan kata (diksi), tanda baca, dan kutipan.

Karakter penulisan menggunakan pola pendek atau panjang. Ada anggapan tulisan semakin panjang, semakin baik. Sebaliknya, ada pula berita online yang konsisten dengan pola pendek, lalu berlanjut ke artikel lainnya.

Hal ini dikarenakan kebutuhan netizen membaca berita harus menyasar penuh. Tidak bertele-tele dengan artikel panjang, yang akan membuat netizen bosan dan malas membaca berita.

Pemilihan kata perlu diperhatikan. Sering kali terjadi pengulangan kata yang sama dalam satu kalimat maupun paragraf. Misal, penulisan kota Tangerang. Di paragraf awal, penulis menulis “Tangerang”, sementara di bagian isi, muncul kata “Tanggerang”.

Bagi pembaca yang kritis pasti bertanya, kata mana yang benar. Apakah menggunakan satu huruf “g” atau dua “g”. Tidak konsisten penulisan akan membuat bingung pembaca.

Penulisan kutipan sesuai ucapan yang diungkapkan narasumber, khususnya kutipan langsung. Tidak semua kutipan langsung layak dikutip, tergantung penting atau tidaknya kalimat yang diucapkan.

Kutipan harus mampu mewakili isi berita.

Konsep ENAK

Sasaran utama penyajian artikel berita online harus ENAK (Efektif, Nyaman, Akurat, Konsisten). Efektif, pembaca dapat paham apa isi dan makna yang terkandung dalam artikel. Hindari kalimat panjang dalam satu kalimat.

Untuk media cetak, kalimat panjang yang efektif antara 15-18 kata, sedangkan media online antara 10-12 kata. Jika terlalu panjang, sebaiknya buatlah kalimat baru.

Nyaman, jangan menyiksa pembaca dengan kesalahan-kesalahan penulisan. Typo (salah tulis) satu-dua kata masih wajar, tapi bagaimana kesan pembaca bila terjadi banyak typo pada satu artikel berita?

Akurat, isi berita harus dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya. Setiap berita media online ada verifikasi berita. Ketika satu berita sudah tayang ternyata tidak terbukti kebenarannya, maka artikel verifikasi kebenaran harus ditayangkan segera.

Sebagai pembaca, Anda juga harus pandai menyeleksi berita, apakah berita tersebut benar atau hoax (palsu). Anda bisa membaca berita serupa di situs media online lain, artinya Anda tidak berpatokan pada satu situs berita saja.

Konsisten, penulisan kata sama dan tidak berganti-ganti. Fungsi edukasi media online dapat memilih istilah-istilah baru untuk diperkenalkan.

Bila redaksi terus konsisten menggunakan istilah baru, maka netizen makin terbiasa memahami istilah tersebut. Konsistensi pedoman penulisan di tiap media menciptakan identitas diri yang berbeda dari media online lainnya.

Jakarta, 9 Februari 2016

Ilustrasi gambar

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun