Konfirmasi kedatangan
Saya tidak tahu apakah teman saya mengkonfirmasi kehadiran tamu yang berkunjung ke rumahnya. Pertanyaan, “Datang sama siapa? Bawa siapa saja nanti ke rumah?” menjadi umum ditanyakan.
Hal tersebut demi mempersiapkan segala jamuan untuk tamu, jumlah minuman, camilan, sampai makanan. Bagi si empu rumah, menjamu tamu sebaik-baiknya dilakukan semaksimal mungkin.
Bila jumlah kehadiran tamu tidak dikonfirmasi, maka bisa saja terjadi ‘kejutan’ seperti yang dirasakan teman saya. Persiapan mental menyambut tamu yang semestinya penuh senyuman berganti ‘ngedumel’ dan muka tak menyenangkan.
Adakalanya, tamu tiba-tiba tanpa kabar datang ke rumah. Sekadar lewat depan rumah atau ingin memberi kejutan kepada si empu rumah. Itu pun tergantung tamunya, apakah ia sendiri atau membawa serta keluarga.
Tetap sambut baik
Berapapun jumlah tamu yang hadir, kita sebaiknya menyambut dengan ikhlas. Jika Anda bertamu ke rumah orang lain, tentunya Anda beserta keluarga ingin disambut baik oleh si empu rumah.
Hindari pula anggapan tamu membuat Anda repot dan berantakan rumah. Anda juga harus memahami waktu kunjungan tamu. Hari libur weekend biasa dimanfaatkan orang untuk berkumpul keluarga dan bersilahturahim dengan kerabat dan kenalan.
Kehadiran tamu membawa keluarga bisa diartikan sekiranya mengajak jalan-jalan sekaligus silahturahim. Tak bisa dipersalahkan, si tamu membawa keluarga. Perkara suasana silahturahim jadi ramai, kita harus siap sedia menerima.
Jakarta, 16 November 2015