Salah satu teknisi lingkungan tim Osaki Jepang menambahkan penutup botol kemasan harus sudah dilepas sebelum masuk ke bank sampah. Hal tersebut akan memudahkan petugas bank sampah memproses ke tahap selanjutnya. Ia pun kagum melihat botol kemasan yang telah dicuci bersih.
[caption id="attachment_367540" align="aligncenter" width="640" caption="Teknisi lingkungan dari tim Osaki Jepang memerhatikan botol kemasan dan gelas plastik bekas minuman yang telah dicuci bersih (Arsip Pribadi)"]
[caption id="attachment_367542" align="aligncenter" width="640" caption="Teknisi lingkungan dari tim Osaki Jepang kagum dengan botol kemasan dan gelas plastik bekas minuman yang telah dicuci bersih (Arsip Pribadi)"]
Hasilkan kompos terbaik
Yasuhiro bersama tim menyaksikan langsung sisa-sisa makanan dan dedaunan dicacah oleh mesin pencacah. Hasil cacahan tersebut diproses menjadi pupuk kompos. Sebelum kompos siap jadi harus melewati proses pendiaman.
Kadar air dan penempatan kompos menjadi titik perbincangan. Melalui pengamatan, Yasuhiro dan tim melihat kadar air pada kompos terlampau tinggi. Proses pembuatan pupuk kompos harus memerhatikan tingkat kadar air.
[caption id="attachment_367543" align="aligncenter" width="640" caption="Yasuhiro melihat proses pembuatan kompos (Arsip Pribadi)"]
Jika kadar air berlebih, maka hasil akhirnya kurang maksimal. Penempatan kompos pun tidak terlihat penutupnya. Tempat bank sampah SMP Negeri 2 Depok memang terbuka. Hanya atap sebagai pelindung, sedangkan kiri-kanan tak bersekat.
Praktis, bila hujan tiba, air hujan bisa membasahi kompos yang belum jadi. Rembesan atau percikan air sedikit ikut memengaruhi keberhasilan kompos. Penempatan kompos seyogianya tidak dalam satu lokasi.
“Kadar air komposnya terlalu banyak. Ini tidak bagus. Selain itu, penempatan kompos dibagi dua secara terpisah. Proses pengadukan selama tiga hari, diaduk secara merata. Selanjutnya, didiamkan sampai keluar jamur dan serbuk putih. Itu tidak berbahaya. Waktu yang diperlukan hingga proses kompos siap jadi selama tiga bulan,” saran teknisi pengelolaan sampah tim Osaki Jepang.