Nusa Tenggara Timur (NTT) memiliki keindahan dan pesona alam yang tidak ada habisnya. Jika Anda datang ke Kupang, tidak hanya pantai Oesapa, Gua Kristal dan Pantai Kolbano saja yang bisa dikunjungi.Â
Sempatkan waktu untuk menengok keindahan cagar alam gunung Mutis yang terletak di Kabupaten TTS. Kawasan yang berjarak sekitar 140 km sebelah timur laut dari Kota Kupang. Secara geografis, cagar alam gunung Mutis terletak di desa Fatumnasi, kecamatan Mollo Utara, Kabupaten TTS.Â
Untuk menuju ke Fatumnasi, Anda harus menumpang bus antar kota jurusan Kupang - Soe dengan ongkos 25.000 per orang. Waktu perjalanan kurang lebih 3 jam perjalanan.Â
Kemudian, setibanya di Soe tidak ada angkutan umum untuk menuju ke Desa Fatumnasi. Anda harus melanjutkan perjalanan secara kolektif agar menghemat biaya. Jika Anda dapat menyewa mobil pickup dengan atap tertutup, ongkos sewa yang ditawarkan bisa mencapai 250.000.
Untuk menginap, Anda bisa menyewa homestay lokal. Disana terdapat penginapan homestay Lopo Mutis yang bangunannya berbentuk lopo - lopo dengan atap alang - alang. Setiap kamarnya berisi 3 tempat tidur yang bisa diisi 3 - 6 orang. Harga yang ditawarkan adalah 200.000 per kamar per malam.
Kegiatan yang bisa dilakukan disana diantaranya adalah melihat pemandangan perkebunan dan bukit - bukitnya, menyaksikan keindahan sunrise (matahari terbit), belajar beternak seperti kami yang pada saat itu belajar memindahkan ternak - ternak ke padang rumput, kemudian mendengar cerita sejarah yang diceritakan oleh bapak Mateos Anin.Â
Bapak Mateos adalah pemilik homestay yang juga ketua kelompok sadar wisata. Dari bapak Mateos saya belajar menggosok gigi dengan menggunakan batang kayu. Aktivitas ini benar - benar memberikan pengalaman tersendiri karena saya dapat mengenal dan menghargai cara hidup masyarakat desa Fatumnasi.Â
Dari bapak Mateos, saya juga mendengar cerita kesulitan air disana. Kondisi jalan yang rusak juga menghambat masuknya tangki - tangki air ke desa ini. Oleh karena itu, saya menyarankan Anda membawa cukup bekal air minum untuk persediaan selama berkunjung di desa Fatumnasi.Â
Rekomendasi dari saya, akan lebih baik jika bapak Mateos Anin dan masyarakat Fatumnasi menyiapkan galon dan menjual air mineral isi ulang. Wisatawan atau pembeli bisa membeli air dengan membawa botol isi ulang. Jadi kunjungan wisatawan tidak meninggalkan banyak sampah botol plastik disana.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H