Mohon tunggu...
Fitri Ciptosari
Fitri Ciptosari Mohon Tunggu... Dosen - Proud to be NTT

Berkonsentrasi pada isu pembangunan pariwisata (Human-Centric)

Selanjutnya

Tutup

Trip Pilihan

Cacatan Perjalanan ke Desa Wisata Fatumnasi

27 Desember 2019   20:44 Diperbarui: 28 Desember 2019   10:02 202
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Nusa Tenggara Timur (NTT) memiliki keindahan dan pesona alam yang tidak ada habisnya. Jika Anda datang ke Kupang, tidak hanya pantai Oesapa, Gua Kristal dan Pantai Kolbano saja yang bisa dikunjungi. 

Sempatkan waktu untuk menengok keindahan cagar alam gunung Mutis yang terletak di Kabupaten TTS. Kawasan yang berjarak sekitar 140 km sebelah timur laut dari Kota Kupang. Secara geografis, cagar alam gunung Mutis terletak di desa Fatumnasi, kecamatan Mollo Utara, Kabupaten TTS. 

Untuk menuju ke Fatumnasi, Anda harus menumpang bus antar kota jurusan Kupang - Soe dengan ongkos 25.000 per orang. Waktu perjalanan kurang lebih 3 jam perjalanan. 

Kemudian, setibanya di Soe tidak ada angkutan umum untuk menuju ke Desa Fatumnasi. Anda harus melanjutkan perjalanan secara kolektif agar menghemat biaya. Jika Anda dapat menyewa mobil pickup dengan atap tertutup, ongkos sewa yang ditawarkan bisa mencapai 250.000.

Untuk menginap, Anda bisa menyewa homestay lokal. Disana terdapat penginapan homestay Lopo Mutis yang bangunannya berbentuk lopo - lopo dengan atap alang - alang. Setiap kamarnya berisi 3 tempat tidur yang bisa diisi 3 - 6 orang. Harga yang ditawarkan adalah 200.000 per kamar per malam.

20191201-073714-5e060a92097f36107e56df24.jpg
20191201-073714-5e060a92097f36107e56df24.jpg
Di desa Fatumnasi Anda dapat menemukan beberapa flora yang hidup didataran tinggi seperti Ampupu dan Cendana. Selain itu, pesona unik lainnya adalah hutan bonsai yang disebut sebagai pohon kayu putih. Secara umum hutan - hutan di desa Fatumnasi masih sangat asri terjaga dan indah untuk dipandang. 

Kegiatan yang bisa dilakukan disana diantaranya adalah melihat pemandangan perkebunan dan bukit - bukitnya, menyaksikan keindahan sunrise (matahari terbit), belajar beternak seperti kami yang pada saat itu belajar memindahkan ternak - ternak ke padang rumput, kemudian mendengar cerita sejarah yang diceritakan oleh bapak Mateos Anin. 

Bapak Mateos adalah pemilik homestay yang juga ketua kelompok sadar wisata. Dari bapak Mateos saya belajar menggosok gigi dengan menggunakan batang kayu. Aktivitas ini benar - benar memberikan pengalaman tersendiri karena saya dapat mengenal dan menghargai cara hidup masyarakat desa Fatumnasi. 

Dari bapak Mateos, saya juga mendengar cerita kesulitan air disana. Kondisi jalan yang rusak juga menghambat masuknya tangki - tangki air ke desa ini. Oleh karena itu, saya menyarankan Anda membawa cukup bekal air minum untuk persediaan selama berkunjung di desa Fatumnasi. 

Rekomendasi dari saya, akan lebih baik jika bapak Mateos Anin dan masyarakat Fatumnasi menyiapkan galon dan menjual air mineral isi ulang. Wisatawan atau pembeli bisa membeli air dengan membawa botol isi ulang. Jadi kunjungan wisatawan tidak meninggalkan banyak sampah botol plastik disana.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun