Mohon tunggu...
Fitria Yuli Dharni
Fitria Yuli Dharni Mohon Tunggu... Mahasiswa - julyy

hii :)

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud Pilihan

Dinamika Masyarakat Islam dalam Politik Kebangsaan

1 Agustus 2022   18:36 Diperbarui: 1 Agustus 2022   18:41 1413
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dinamika politik kerap kali menghadirkan pergulatan yang cukup menguras energi baik para politisi yang terlibat langsung maupuk pihak-pihak yang tidak secara langsung terlibat di dalamnya. Tidak hanyak masyarakat secara personal, institusi masyarakat yang bergerak diluar politik juga terkena dampaknya. 

Menjelang pemilihan umum, persaingan antar partai politik menarik simpati dan dukungan suara semakin kuat. Janji-janji politik melalui penyampaian visi dan misi pembangunan negara ditawarkan secara transparan. Ideologi partai juga  terpampang dalam platform yang menunjukkan orientasi politik dan corak massa yang akan diminta sukungan suaranya.

Tampilan wajah politik ini merupakan adaptasi dari pengalaman sejarah politik yang pernah dialami, dimana kiprah politik Muhammadiyah pernah berada di titik krusial pada masa demokrasi terpimpin. Penyebab utamanya adalah posisi Muhammadiyah sebagai anggota istimewa partai Masyumi, yang saat itu kiprah politiknya sedang mengalami krisis, dan pada tahun 1960 diperintahkan untuk membubarkan diri. 

Peran politik muhammadiyah menjadi termarginalkan dan akibatnya, kesulitan dalam memainkan peran pilitik secara proporsional.

Politik Islam Indonesia disini dalam makna yang luas, tapi jelas. Politik Islam Indonesia diartikan dalam bagaimana Islam dipraktikkan utuh oleh umat Islam di Berbagai aspek kehidupan dalam komitmen ke Indonesiaan untuk tujuan kesejahteraan, keadilan, dan berperadaban rakyat bangsa. 

Identitas hakiki politik Islam Indonesia adalah harmonisasi gerakan umat islam Indonesia di bidang ekonomi, budaya, demokrasi dan bergaining diplomasi dengan masyarakat global untuk mewujudkan bangsa Indonesia yang maju dan berdaya. 

Hubungan Islam dan politik di Indonesia senantiasa berkembang dari waktu ke waktu, umat islam sebagai penduduk mayoritas merasa perlu untuk berpatisipasi aktif di bidang politik. Aspirasi muslim terhadap politik memiliki sejarah dan jejak perkembangan yang panjang dalam pentas perpolitikan Indonesia, dari masa kerajaan Islam hingga era Reformasi.

  • Geneologi Perkembangan Politik Islam di Indonesia 

Relasi Islam dan politik di Indonesia senantiasa berkembang dari waktu ke waktu. Umat Islam sebagai penduduk mayoritas merasa perlu untuk berpartisipasi aktif di bidang politik. Aspirasi muslim terhadap politik memiliki sejarah dan jejak perkembangan yang panjang dalam pentas perpolitikan Indonesia, dari masa kerajaan Islam hingga Era Reformasi.

  • Masa Pra-Kemerdekaan 

Kedatangan Belanda di akhir abad ke-16 dan awal abad ke-17 menjadi babak pembuka penderitaan bangsa Indonesia. Beralihnya motif Belanda dari kepentingan ekonomi menjadi kolonialisasi di abad ke-17 sampai abad ke-18, memunculkan berbagai reaksi dari penduduk pribumi. 

Penduduk Indonesia yang mayoritas beragama Islam merupakan kenyataan yang harus diterima oleh Belanda. Berbagai perlawanan seperti perang Paderi di Minangkabau (1821-1827), perang Diponegoro yang terjadi di Jawa (1825-1830), perang Aceh (1837-1903) dan perang lainnya tidak terlepas dari sendi Islam.

      Pada tahun 1905, terdapat gerakan pembaharuan agama yang diprakarsai oleh komunitas Arab di batavia yaitu Jam'iyyat Khair. Perserikatan ini mendirikan sekolah yang mendatangkan gurunya dari kalangan Islam Modernis yang bernama Syeikh Ahmad Surkati, menyusul kemudian gerakan dari al-Irsyad yang dibentuk oleh Surkati pada tahun 1915. Gerakan ini mendirikan sekolah yang sebagian besar muridnya keturunan Arab dan sebagaian lainnya penduduk pribumi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun