Mohon tunggu...
dafit
dafit Mohon Tunggu... Freelancer - manusia

Hutan, gunung, sawah, lautan

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Komunikasi Reflektif Sebagai Alat untuk Mengurangi Amarah: Berpikir Sebelum Bertindak

16 Agustus 2023   14:11 Diperbarui: 16 Agustus 2023   14:13 515
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dalam hubungan manusia, tidak jarang kita menghadapi situasi yang menimbulkan amarah dan emosi negatif. Namun, bagaimana kita menanggapi dan mengelola amarah tersebut merupakan faktor penting dalam menjaga kualitas hubungan kita. Salah satu pendekatan yang efektif adalah menggunakan komunikasi reflektif.

Memahami emosi diri: 

Penting bagi kita untuk mengenali dan memahami apa yang menyebabkan amarah muncul dalam diri kita. Dengan mengenali emosi diri, kita dapat mengambil langkah-langkah yang tepat dalam mengelola amarah tersebut.

Berpikir sebelum bertindak: 

Komunikasi reflektif melibatkan kecermatan dalam berbicara dan bertindak. Sebelum merespons atau merespons dengan emosi, penting untuk meluangkan waktu sejenak untuk merenung dan mempertimbangkan dampak dari kata-kata dan tindakan kita.

Mengungkapkan dengan jelas dan terbuka: 

Komunikasi reflektif melibatkan ekspresi yang jujur dan terbuka. Ketika menghadapi situasi yang memicu amarah, penting untuk berbicara dengan jelas tentang apa yang membuat kita merasa kesal, tetapi dengan cara yang tidak menyerang atau menyalahkan.

Mendengarkan dengan empati: 

Selain berbicara, kemampuan mendengarkan dengan empati juga penting dalam komunikasi reflektif. Dengan memperhatikan perasaan dan perspektif pasangan, kita dapat membangun pengertian yang lebih baik dan memperkuat hubungan kita.

Mencari solusi bersama: 

Komunikasi reflektif juga melibatkan upaya untuk mencari solusi bersama dalam mengatasi amarah. Dengan memahami bahwa amarah tidak selalu menghasilkan solusi yang produktif, kita dapat bekerja sama dengan pasangan untuk menemukan jalan keluar yang saling menguntungkan.

Maka demikian, komunikasi reflektif merupakan alat yang efektif dalam mengurangi amarah dalam hubungan kita. Dengan mengenali emosi diri, berpikir sebelum bertindak, mengungkapkan dengan jelas dan terbuka, mendengarkan dengan empati, serta mencari solusi bersama, kita dapat membangun hubungan yang lebih sehat dan harmonis. Mari kita berkomitmen untuk menggunakan komunikasi reflektif sebagai alat untuk mengurangi amarah dan memperkuat hubungan kita.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun