3. Total Padatan Terlarut (TDS):
Pengukuran TDS dilakukan untuk mengetahui jumlah zat terlarut dalam pupuk cair. Parameter ini menunjukkan seberapa banyak nutrisi yang tersedia dalam bentuk terlarut dan siap diserap oleh tanaman.
4. Uji Biologis pada Tanaman:
Efektivitas pupuk cair juga dapat diuji langsung pada tanaman dengan mengamati parameter seperti tinggi tanaman, jumlah daun, dan hasil panen. Pengujian ini memberikan gambaran langsung tentang kemampuan pupuk cair dalam mendukung pertumbuhan tanaman.
Manfaat Pemanfaatan Limbah Tahu Menjadi Pupuk Cair
1. Manfaat Ekologis:
Pemanfaatan limbah tahu sebagai pupuk cair membantu mengurangi dampak pencemaran lingkungan. Limbah yang sebelumnya dibuang sembarangan kini dapat diolah menjadi produk yang bermanfaat, sehingga mengurangi risiko pencemaran air dan tanah. Selain itu, penggunaan pupuk cair organik mendukung keberlanjutan ekosistem pertanian dengan menjaga kesuburan tanah dalam jangka panjang.
2. Manfaat Ekonomis:
Pengolahan limbah tahu menjadi pupuk cair dapat mengurangi biaya produksi pertanian, terutama bagi petani kecil. Petani tidak lagi bergantung sepenuhnya pada pupuk kimia sintetis yang harganya semakin mahal. Selain itu, pengolahan limbah tahu juga membuka peluang usaha baru bagi produsen tahu dan masyarakat sekitar, yang dapat meningkatkan pendapatan mereka.
3. Manfaat Sosial:
Inovasi ini memiliki dampak sosial yang signifikan, terutama dalam pemberdayaan masyarakat. Melalui program pelatihan dan penyuluhan, masyarakat dapat dilibatkan dalam pengelolaan limbah tahu, menciptakan lapangan kerja, dan meningkatkan kesadaran akan pentingnya daur ulang limbah. Selain itu, pengolahan limbah tahu menjadi pupuk cair dapat menjadi contoh nyata praktik ramah lingkungan yang dapat diadopsi oleh komunitas lain.