Mohon tunggu...
Fitri Aulia
Fitri Aulia Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

lala lele lili lulu

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Terobosan Sel Surya Perovskit: Peluang Besar Energi Terbarukan

6 Oktober 2024   11:44 Diperbarui: 6 Oktober 2024   11:46 50
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Alam dan Teknologi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Anthony

Proses Aneling pada Sel Surya Perovskit

Proses aneling, atau pemanasan, adalah tahapan penting dalam pembuatan sel surya perovskit. Pemanasan ini bertujuan untuk memperbaiki kualitas kristal dan meningkatkan stabilitas material perovskit. Proses yang optimal dapat meningkatkan efisiensi perangkat dengan meminimalkan cacat kristal.

Tahapan Aneling meliputi:

  1. Pemanasan Awal: Lapisan perovskit dipanaskan secara bertahap pada suhu sekitar 100C hingga 150C.

  2. Pembentukan Kristal: Pada suhu lebih tinggi, kristal perovskit mulai terbentuk lebih teratur, meningkatkan mobilitas elektron dan hole.

  3. Pendinginan: Setelah aneling selesai, lapisan didinginkan perlahan untuk menghindari keretakan dan cacat lainnya.

Cara Kerja Sel Surya Perovskit

Prinsip kerja sel surya perovskit didasarkan pada efek fotovoltaik, yaitu konversi cahaya menjadi energi listrik. Saat foton matahari diserap oleh lapisan perovskit, energi dari foton tersebut menyebabkan terjadinya eksitasi elektron. Elektron yang terbentuk ini kemudian bergerak menuju lapisan ETL, sedangkan hole-nya diangkut oleh HTL. Proses ini menghasilkan arus listrik yang dapat digunakan untuk keperluan energi.

Keunggulan dan Tantangan Teknologi Sel Surya Perovskit

Teknologi perovskit memiliki beberapa keunggulan dibandingkan sel surya berbasis silikon, di antaranya:

  • Efisiensi Tinggi: Sel surya perovskit telah mencapai efisiensi hingga lebih dari 25%, mendekati kinerja sel surya berbasis silikon.
  • Biaya Produksi Lebih Murah: Bahan perovskit mudah diproses dengan biaya lebih rendah dibandingkan silikon.
  • Fleksibilitas Material: Sel surya perovskit dapat diterapkan pada substrat fleksibel, memungkinkan penggunaannya pada berbagai permukaan.

Namun, beberapa tantangan masih perlu diatasi, antara lain:

  • Stabilitas: Material perovskit rentan terhadap kelembapan dan oksigen, yang memengaruhi umur perangkat.
  • Toksisitas Timbal: Kebanyakan material perovskit mengandung timbal, yang berpotensi menimbulkan dampak lingkungan jika tidak dikelola dengan benar.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun