Mohon tunggu...
Fitria Sari
Fitria Sari Mohon Tunggu... Lainnya - Chief Operating Officer Luvtrip

Antusias dengan isu pemberdayaan komunitas dan pengembangan perempuan. Saya memiliki minat khusus pada sektor pariwisata, karena melalui pariwisata yang bertanggung jawab dapat menjadi pendukung kuat untuk mendorong ekonomi lokal dan lingkungan yang berkelanjutan. Selain dedikasi pada pekerjaan, saya juga memiliki hobi yang mendukung misi profesional tersebut. Saya sangat menyukai traveling, menjelajahi tempat-tempat baru, dan menikmati kuliner khas dari berbagai daerah. Pengalaman ini tidak hanya memperkaya pengetahuan tentang budaya dan tradisi lokal, tetapi juga memberikan perspektif baru yang saya dapat diterapkan bagi pengembangan komunitas dan pariwisata yang saya kelola

Selanjutnya

Tutup

Trip

Desa Wisata Lerep: Kegembiraan dalam Nuansa Pedesaan

18 Juni 2024   10:26 Diperbarui: 18 Juni 2024   10:44 348
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kreasi Wayang Suket. Dok: Pribadi 
Kreasi Wayang Suket. Dok: Pribadi 

RUMAH TINGGAL “SENENG”

Setelah seharian penuh menikmati aktivitas berwisata, tim Luvtrip berkesempatan menginap di sebuah homestay yang selalu membawa kebahagiaan, homestay “Seneng”. Sebuah homestay yang mampu memberikan kehangatan sekaligus keceriaan untuk tinggal bukan hal yang mudah. 

Tidak hanya sekedar bangunan yang rapi dan bersih, melainkan pemilik sebagai nuansa utama. Ya, ibu Seneng namanya. Beliau adalah pemilik sekaligus pengelola homestay “Seneng” yang sudah beroperasi lebih dari 5 tahun. Bahkan sudah mengantongi sertifikat kebersihan, kesehatan, keamanan, dan kelestarian lingkungan (CHSE) di tahun 2018.

Hal lain yang juga berkesan adalah konsep makan malam all we can eat dengan menu khas pedesaan yang berbeda di setiap sajiannya. Pada malam hari kami menikmati menu tumis santan daun ubi ketela, dipadukan dengan lele dan tempe goreng, telur asin, dan sambal terasi yang khas. 

Suasana Desa Lerep yang sejuk semakin menambah lahap makan malam bersama kala itu. Keesokan harinya, ibu Seneng juga menyiapakan sarapan lain yang tak kalah mengenyangkan supaya kami dapat menjelajah keindahan Desa Lerep. Satu hal lagi, meja ruang tamu tidak pernah kosong dengan beraneka kue tradisional dan keripik. Pasti kenyang!

Selain mampu mengelola akomodasi, ibu Seneng juga merupakan pengurus Kelompok Wanita Tani (KWT) Sumber Hasil di Desa Lerep. Beliau juga aktif sebagai pelaku UMKM dengan berkreasi produk olahan dari susu, salah satunya yaitu permen susu. Dalam waktu senggangnya beliau memproduksi olahan susu segar yang dibeli dari petani sapi perah di sekitar Desa Lerep. 

Rasa permen susu yang khas dengan bahan alami, cocok menjadi salah satu oleh-oleh bagi keluarga atau rekan dari Desa Wisata Lerep. Jangan khawatir, berbagai oleh-oleh di Desa Lerep harganya juga masih sangat terjangkau berkisar Rp 15.000 - Rp 20.000. 

Selama dua hari, kami berkesempatan menikmati fasilitas seru yaitu menjelajah kawasan perbukitan dan perkebunan kopi. Kopi di Desa Wisata Lerep terdiri dari jenis robusta, arabica, dan excelsa. 

Tanaman Kopi di Desa Lerep. Dok: Pribadi 
Tanaman Kopi di Desa Lerep. Dok: Pribadi 

Seusai berpetualang di kebun kopi dan menikmati santap malam, Luvtrip mendapati kelompok pegiat wisata melakukan koordinasi untuk menyambut tamu lain yang akan tiba esok hari. Sangat erat dan hangat proses diskusinya. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun