Arya POVÂ
Komputer di meja kerja kunyalakan kembali. Pulang tepat waktu ternyata hanya menjadi sebuah ekspektasi. Karena realitanya aku harus mengedit bahan presentasi untuk rapat dengan klien besok pagi. Ada beberapa permintaan tambahan dari klien terkait desain yang aku buat.
Aku mengambil ponsel dari dalam tas. Ponselku mati. Charger ponsel tidak ada di dalam tas. Artinya aku lupa bawa charger ponsel. Tapi aku membutuhkan charger sekarang, aku harus menghubungi Tiana tunanganku. Pasti dia sudah menunggu.
Aku keluar dari kubikel. Sebagian kubikel sudah kosong. Hanya ada lima orang yang masih berkutat dengan komputernya.
Aku menghampiri kubikel tak jauh dari tempatku. Seorang perempuan berjilbab ungu muncul dari balik kubikelnya. Namanya Rani. Seorang pegawai yang baru enam bulan masuk di kantor ini. Seorang market research. Aku sering diskusi bersamanya terkait desain produk.
"Ada apa, Mas Arya?" Tanyanya saat melihatku menghampirinya.
"Kamu bawa charger ponsel gak? Aku boleh pinjam?"
"Boleh. Sebentar ya."
Kemudian Rani menarik laci di depannya dan mengambil charger putih. Lalu diserahkannya padaku.
"Terima kasih. Aku bawa dulu ya.."
"Iya bawa saja mas. Baterai ponselku masih penuh kok." Ujarnya sambil tersenyum menampilkan kedua lesung pipinya.