Sore ini, aku harus memperbaiki semuanya. Kini aku menyadari bahwa aku tidak bisa berpaling ke perempuan lain. Rani yang aku anggap bisa membawa suasana baru di hidupku, ternyata semua itu hanya sebagai perbandingan-perbandingan dari apa yang tidak aku dapat dari Tiana. Rani cantik dan menyenangkan. Tapi yang aku cintai bukan dia, melainkan Tiana. Ruang hatiku terisi oleh Tiana. Mungkin aku harus banyak belajar agar tidak terlalu mudah untuk melihat hal-hal yang baik di luar Tiana.
Aku kirim pesan ke Tiana.
Sepulang kerja makan nasi Boran di belakang gedung DPR lama yuk... Sambil membahas resepsi pernikahan kita.
Dan belum semenit berlalu sebuah pesan masuk. Dari Tiana,
Oke. Kita bertemu di sana ya. Aku menunggu.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H