Mohon tunggu...
Suara Pendidik Edukreatif
Suara Pendidik Edukreatif Mohon Tunggu... Guru - Berbagi Pengalaman apa saja yang berkaitan dengan dunia pendidikan yang kreatif dan berinovasi.

Visi Suara Pendidik EduKreatif: Menjadi platform inspiratif dan informatif yang memberdayakan para pendidik untuk menciptakan inovasi pembelajaran yang kreatif, relevan, dan bermakna, serta memperkuat kolaborasi dalam dunia pendidikan di era digital. Misi Suara Pendidik EduKreatif: Menyebarkan Praktik Baik: Membagikan cerita inspiratif, praktik baik, dan solusi kreatif dari para guru, komunitas belajar, dan sekolah dalam menerapkan kurikulum Merdeka dan inovasi pendidikan. Menguatkan Kolaborasi: Membangun jaringan kolaborasi antarpendidik di seluruh Indonesia untuk berbagi ilmu, pengalaman, dan sumber daya dalam pengembangan pembelajaran. Mendorong Inovasi Pembelajaran: Mempromosikan penggunaan teknologi dan pendekatan kreatif dalam pembelajaran yang relevan dengan kebutuhan peserta didik di era modern. Memotivasi Pendidik: Menginspirasi guru-guru untuk terus berkembang, belajar, dan berinovasi melalui berbagai artikel, pelatihan, dan diskusi yang memperkaya wawasan. Meningkatkan Literasi Pendidikan: Menyediakan konten edukatif yang mudah diakses dan dipahami oleh semua lapisan pendidik untuk membantu dalam memahami isu-isu pendidikan terkini.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Bayangan Tanpa Wajah

12 Desember 2024   16:52 Diperbarui: 12 Desember 2024   16:52 34
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

"Miss Rania, kan?" tanyanya dengan suara tenang. "Saya sering mendengar tentang keramahan Anda."

Rania terkejut. "Terima kasih, Pak. Tapi dari mana Anda tahu nama saya?"

Adrian hanya tersenyum dan tidak menjawab. Ia mengangkat gelasnya sedikit, memberi isyarat untuk diisi lagi. Sepanjang penerbangan, Adrian tidak berhenti mencuri pandang ke arah Rania, dan hal itu membuatnya waspada. Siapa pria ini? Dan bagaimana ia tahu namanya?

Setibanya di Dubai, Rania mendapatkan pesan di ponselnya yang membuat darahnya berdesir. Pesan itu hanya berisi satu kalimat: "ShadowFlare, kita perlu bicara."

Jejak yang Terbuka

Rania terdiam. Pesan itu dikirim dari nomor tak dikenal, tetapi jelas ditujukan kepadanya. Tak ada banyak orang yang tahu identitasnya sebagai ShadowFlare, apalagi seseorang seperti Adrian. Ia mulai menyusun rencana. Jika Adrian mengetahui sesuatu, ia harus mencari tahu seberapa banyak yang pria itu ketahui.

Di kamar hotelnya malam itu, Rania mengakses sistem yang biasa ia gunakan untuk melacak orang. Ia mulai menggali informasi tentang Adrian, tetapi hasilnya mengejutkan. Adrian ternyata adalah seorang agen rahasia internasional yang sedang menyelidiki kasus pencucian uang besar-besaran. Lebih parah lagi, ia memiliki akses ke beberapa jejak digital ShadowFlare yang Rania pikir telah ia hapus.

Ketukan di pintu kamar hotel membuat Rania tersentak. Ia mematikan laptopnya dengan cepat dan berjalan ke pintu. Ketika ia membukanya, Adrian berdiri di sana dengan senyum tenang.

"Kita perlu bicara sekarang," katanya.

Kepastian yang Samar

Adrian berdiri di ambang pintu dengan ekspresi tenang, namun matanya menyiratkan kewaspadaan. Sementara itu, di balik sikap profesionalnya, Rania merasakan jantungnya berdegup kencang. Pria di depannya jelas bukan sekadar penumpang biasa, dan ia tahu bahwa percakapan ini dapat menentukan banyak hal.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun