Mohon tunggu...
Suara Pendidik Edukreatif
Suara Pendidik Edukreatif Mohon Tunggu... Guru - Berbagi Pengalaman apa saja yang berkaitan dengan dunia pendidikan yang kreatif dan berinovasi.

Visi Suara Pendidik EduKreatif: Menjadi platform inspiratif dan informatif yang memberdayakan para pendidik untuk menciptakan inovasi pembelajaran yang kreatif, relevan, dan bermakna, serta memperkuat kolaborasi dalam dunia pendidikan di era digital. Misi Suara Pendidik EduKreatif: Menyebarkan Praktik Baik: Membagikan cerita inspiratif, praktik baik, dan solusi kreatif dari para guru, komunitas belajar, dan sekolah dalam menerapkan kurikulum Merdeka dan inovasi pendidikan. Menguatkan Kolaborasi: Membangun jaringan kolaborasi antarpendidik di seluruh Indonesia untuk berbagi ilmu, pengalaman, dan sumber daya dalam pengembangan pembelajaran. Mendorong Inovasi Pembelajaran: Mempromosikan penggunaan teknologi dan pendekatan kreatif dalam pembelajaran yang relevan dengan kebutuhan peserta didik di era modern. Memotivasi Pendidik: Menginspirasi guru-guru untuk terus berkembang, belajar, dan berinovasi melalui berbagai artikel, pelatihan, dan diskusi yang memperkaya wawasan. Meningkatkan Literasi Pendidikan: Menyediakan konten edukatif yang mudah diakses dan dipahami oleh semua lapisan pendidik untuk membantu dalam memahami isu-isu pendidikan terkini.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Bayangan Tanpa Wajah

12 Desember 2024   16:52 Diperbarui: 12 Desember 2024   16:52 34
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Langit dan Bayangan

Rania Adistya, wanita berusia 28 tahun, adalah sosok yang memikat. Dengan wajah yang cantik, senyum yang menawan, dan pembawaan ceria, ia menjadi salah satu pramugari favorit di maskapainya. Bukan hanya itu, kemampuannya menguasai lima bahasa membuatnya sering menjadi sorotan. Saat melayani penumpang dari berbagai negara, ia dengan mudah berpindah dari bahasa Inggris ke Korea, lalu ke Jepang, dan bahkan sesekali berbincang santai dalam bahasa Belanda atau Arab. Semua orang mengagumi Rania, tetapi tak ada yang benar-benar mengenalnya.

Di balik seragam rapi dan sikap profesionalnya, Rania menyembunyikan sisi gelap yang tidak pernah ia tunjukkan. Begitu malam tiba dan dunia mulai terlelap, ia berubah menjadi seorang hacker dengan kemampuan yang luar biasa. Namanya di dunia maya adalah ShadowFlare, seorang legenda yang ditakuti oleh para koruptor di seluruh negeri.

Malam itu, di sebuah kamar hotel di Tokyo, Rania duduk di depan laptopnya. Penerbangan ke Jepang hari itu berjalan lancar, dan setelah menyapa para penumpang dengan senyuman tulus, ia akhirnya memiliki waktu untuk dirinya sendiri. Tapi ini bukan waktu untuk istirahat. Dengan cepat, ia menyalakan laptopnya, menghubungkan perangkat ke jaringan terenkripsi, dan mulai bekerja.

"Ayo, Tuan Bahri," gumam Rania sambil mengetik dengan kecepatan luar biasa. "Mari kita lihat ke mana uang rakyat ini kau sembunyikan."

Bahri, seorang pejabat tinggi yang terkenal licik, telah mencuri miliaran dari anggaran negara. Dalam hitungan menit, Rania berhasil membobol akun bank luar negerinya. Dengan hati-hati, ia memindahkan dana tersebut ke berbagai rekening yang telah ia siapkan. Sebagian besar uang itu akan masuk ke organisasi kemanusiaan dan yayasan pendidikan, semuanya tanpa jejak yang bisa dilacak kembali kepadanya.

Setelah selesai, Rania menyandarkan tubuhnya di kursi. Senyumnya tipis, tetapi penuh kemenangan. "Satu lagi, untuk rakyat," katanya pelan. Tapi di sudut pikirannya, ia tahu risiko yang dihadapinya semakin besar.

Pertemuan di Kabin

Keesokan harinya, Rania kembali mengenakan seragamnya dan bersiap untuk penerbangan menuju Dubai. Ia memasang wajah ramah dan memastikan semua penumpang merasa nyaman. Namun, di antara penumpang kelas bisnis, ia melihat seorang pria yang membuat perasaannya terusik.

Pria itu bernama Adrian. Dengan jas mahal dan penampilan elegan, ia memancarkan aura yang berbeda. Rania merasa seolah-olah pria itu memperhatikannya lebih dari sekadar pramugari biasa. Ketika Rania mendekati kursinya untuk menawarkan minuman, Adrian tersenyum tipis.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun