Mohon tunggu...
Suara Pendidik Edukreatif
Suara Pendidik Edukreatif Mohon Tunggu... Guru - Berbagi Pengalaman apa saja yang berkaitan dengan dunia pendidikan yang kreatif dan berinovasi.

Visi Suara Pendidik EduKreatif: Menjadi platform inspiratif dan informatif yang memberdayakan para pendidik untuk menciptakan inovasi pembelajaran yang kreatif, relevan, dan bermakna, serta memperkuat kolaborasi dalam dunia pendidikan di era digital. Misi Suara Pendidik EduKreatif: Menyebarkan Praktik Baik: Membagikan cerita inspiratif, praktik baik, dan solusi kreatif dari para guru, komunitas belajar, dan sekolah dalam menerapkan kurikulum Merdeka dan inovasi pendidikan. Menguatkan Kolaborasi: Membangun jaringan kolaborasi antarpendidik di seluruh Indonesia untuk berbagi ilmu, pengalaman, dan sumber daya dalam pengembangan pembelajaran. Mendorong Inovasi Pembelajaran: Mempromosikan penggunaan teknologi dan pendekatan kreatif dalam pembelajaran yang relevan dengan kebutuhan peserta didik di era modern. Memotivasi Pendidik: Menginspirasi guru-guru untuk terus berkembang, belajar, dan berinovasi melalui berbagai artikel, pelatihan, dan diskusi yang memperkaya wawasan. Meningkatkan Literasi Pendidikan: Menyediakan konten edukatif yang mudah diakses dan dipahami oleh semua lapisan pendidik untuk membantu dalam memahami isu-isu pendidikan terkini.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Serapuh Itukah

3 Desember 2024   22:16 Diperbarui: 3 Desember 2024   22:35 54
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Armaya duduk diatas sebuah batu sambil memandang langit senja yang begitu syahdu. Kenangan akan persahabatannya dengan Wila berputar di pikirannya, bagai film lama yang diputar ulang. Ia dan Wila, dua orang yang pernah berbagi segalanya, kini seperti dua orang asing.

Awal yang Penuh Kepercayaan

Armaya dan Wila adalah sahabat yang tak terpisahkan. Mereka selalu saling mendukung, baik dalam suka maupun duka. Wila, dengan kecerdasannya dalam bidang IT, sering membantu Armaya menyelesaikan masalah teknis. Sementara Armaya, dengan ketulusannya, selalu ada untuk Wila di saat sulit.

Suatu hari, Wila meminjam laptop Armaya untuk menyelesaikan pekerjaan penting. "Aku butuh banget laptop ini untuk proyek kerjaanku. Laptopku rusak," kata Wila dengan nada penuh harap.

Tanpa berpikir panjang, Armaya meminjamkan laptop itu. "Pakai saja, Wil. Aku percaya sama kamu," jawabnya dengan senyum.

Namun, beberapa minggu kemudian, Wila menghubungi Armaya dengan kabar buruk. "Ma, aku nggak tahu harus bilang gimana. Tapi... laptopmu terbakar di rumahku. Ada korsleting," suara Wila terdengar penuh penyesalan.

Armaya terkejut, tapi ia mencoba menenangkan dirinya. "Sudahlah, Wil. Itu cuma barang. Yang penting kamu nggak apa-apa," jawabnya, meskipun hatinya sesak.

Ketabahan di Tengah Kehilangan

Laptop itu adalah alat utama Armaya untuk bekerja. Tanpanya, ia kesulitan menyelesaikan tugas-tugasnya. Namun, ia memilih untuk tidak membebani Wila dengan rasa bersalah.

Armaya memutuskan menabung untuk membeli laptop baru. Setiap bulan, ia menyisihkan sebagian kecil dari gajinya. Meskipun lambat, ia yakin suatu hari akan bisa membeli laptop baru.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun