Mohon tunggu...
Fitri Apriyani
Fitri Apriyani Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Blogger dan content writer

Blogger di Matchadreamy.com, yang suka membaca dan menulis | IG : @fiapriyani

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

KBA Rawajati, Menghidupkan Kesadaran Lingkungan di Kota Metropolitan

14 September 2023   14:58 Diperbarui: 15 September 2023   13:31 443
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kendaraan pengangkut sampah | Dok. pribadi

Namun, karena membutuhkan keahlian dan jiwa seni dalam proses pembuatannya, tidak dipungkiri bahwa prosesnya cukup rumit, sehingga perlu diadakan pelatihan. "Saya yang ngajarin bikinnya," kata Pak Indra memegang salah satu kerajinan berbentuk mangkuk dari kertas koran. "Soalnya gak semua orang bisa bikin begini kan. Sedangkan kalau saya, ada basic seniman."

Anyaman mangkok dari kertas koran | Dok. pribadi
Anyaman mangkok dari kertas koran | Dok. pribadi

Sling bag kecil dari plastik bungkus minuman | Dok. prbiadi
Sling bag kecil dari plastik bungkus minuman | Dok. prbiadi
Tidak hanya dipajang, barang anyaman hasil daur ulang kertas koran karya warga KBA Rawajati tersebut juga laku dijual sehingga memiliki nilai ekonomis dalam bentuk penghasilan tambahan bagi warga. Selain itu, Astra Grup juga kerap mengikutsertakan hasil karya dari olahan sampah tersebut ke ajang pameran-pameran kriya UKM dan UMKM di berbagai acara.

Olah sampah organik: dari alam untuk alam

Beranjak ke titik depan ke dekat gerbang, Pak Indra menunjukkan onggokan dedaunan kering hasil setoran warga sekitar Keluarahan Rawajati. Seraya menunjukkan dedaunan yang paling bawah ia berkata, "Biasanya daun-daun yang tertimbun paling bawah nantinya bakal jadi pupuk kompos dengan sendirinya". Meski begitu, dedaunan tersebut tetap akan diolah agar menjadi pupuk kompos yang memiliki nilai manfaat, atau yang disebut dengan composting.

Proses composting | Dok. pribadi
Proses composting | Dok. pribadi

Baik mesin yang digunakan untuk mencacah dan mengayak dedaunan, maupun mesin cacah plastik yang ada di KBA Rawajati sengaja tidak dioperasikan pada hari Sabtu dan Minggu agar tidak menimbulkan kebisingan yang dapat mengganggu warga sekitar yang sedang libur bekerja dan ingin beristirahat. "Ya, kita menghargai lah orang yang pada mau istirahat".

Mesin pencacah dedaunan kering | Dok Pribadi
Mesin pencacah dedaunan kering | Dok Pribadi

Mesin pengayakan | Dok. pribadi
Mesin pengayakan | Dok. pribadi

Hasil pupuk kompos akan diberikan secara gratis kepada warga yang membutuhkan, terutama warga yang telah menyetor dedaunan kering tadi. Daripada itu, pupuk juga digunakan untuk menyuburkan kebun tanaman apotek hidup (green house) yang ada di KBA Rawajati.

Tepat di sebelah area pengolahan dedaunan menjadi pupuk tadi, ada sebuah tong plastik ukuran sedang berwarna biru bertuliskan "KOMPOSTER" serta dua galon bekas air mineral berisi larutan keruh dan beberapa irisan jeruk. Ternyata tidak hanya dedaunan kering yang dapat diolah menjadi pupuk untuk kesuburan tanaman. Pak Indra menjelaskan bahwa sampah organik dari rumah tangga dapat diolah menjadi pupuk cair setelah melalui proses pengolahan.

Pupuk kompos yang bersifat kering biasanya digunakan untuk menyuburkan tanah sebelum ditanami, maka pupuk cair dari komposter bermanfaat saat tanaman tumbuh. Kesemua bahan yang berasal sampah organik yang berasal dari alam, jika diolah dengan benar akan memberikan manfaat untuk alam.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun