Nah, bisa jadi para programmer masa kini yang dulunya tetap setia bekerja di bidangnya meski pekerjaannya sulit dan digaji rendah.Â
Hingga sampailah mereka pada masa di mana skill teknologi informasi begitu dihargai, yaitu saat ini.
Kabar baik dari fenomena ini
Mari kita lihat sisi positifnya dari fenomena ini. Kabar baiknya, nyatanya pekerjaan sebagai programmer memberikan peluang kerja yang luas bagi siapa saja, tanpa terlalu memperhatikan kriteria yang umumnya dijadikan pertimbangan di posisi pekerjaan lain.Â
Misal harus lulusan kampus ternama, maksimal usia, hingga penampilan yang menarik.
Bahkan berdasarkan akun IG @loker_it, ada sebuah postingan lowongan pekerjaan sebagai programmer, yang salah satu kualifikasi pendidikannya minimal hanya lulusan SMA/sederajat.Â
Dalam lowongan-lowongan yang di-posting di akun tersebut juga jarang yang menyebutkan kriteria maksimal usia. Melainkan lebih mengedepankan pada skill tertentu.
Saya sampai pada suatu kesimpulan bahwa benar adanya isi tweet seorang profesional yang saya baca tempo hari bahwa pekerjaan sebagai programmer bisa menjadi jalan pintas bagi siapa saja yang ingin mengubah nasibnya.Â
Asal mau berusaha, sabar, dan mau berpusing-pusing-ria mempelajari skill yang dibutuhkan, niscaya profesi ini akan selalu terbuka lebar untuk mereka.Â
*****
Note: artikel ini merupakan tulisan saya (Fitri Apriyani) yang pernah tayang di Mojok.co dengan judul yang sama pada tanggal 29 November 2022.
Editor : Yamadipati Seno.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI