Mohon tunggu...
Fitri Apriyani
Fitri Apriyani Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Blogger dan content writer

Blogger di Matchadreamy.com, yang suka membaca dan menulis | IG : @fiapriyani

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

Benteng Pendem Cilacap: Wisata Sejarah yang Terlupakan

19 Februari 2023   14:27 Diperbarui: 19 Februari 2023   14:48 638
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Benteng Pertahanan di Benteng Pendem Cilacap | Dok. pribadi

Hari-hari sebelum kami bertolak dari Cilacap menuju Jogja, saya dan suami menyempatkan diri jalan-jalan ke bagian paling selatan dari kota Cilacap Selatan itu sendiri, yaitu Pantai Teluk Penyu dan sekitarnya. 

Awalnya kami berencana menyebrang ke Pulau Nusakambangan, untuk berwisata ke pantai-pantai cantik di sana. 

Namun sayangnya ombak laut saat itu cukup tinggi, yang mana kami disarankan untuk mengurungkan niat kami. 

Alhasil jadilah Benteng Pendem Cilacap menjadi tujuan wisata alternatif kami.

Ini pertama kalinya saya ke Benteng Pendem Cilacap, tidak seperti suami yang entah sudah berapa kali, karena memang asli orang setempat. 

Dia tampaknya juga sudah hafal betul seluk beluk lokasi wisata ini. 

Saya pun bak turis yang dipandu oleh pemandu wisata.

Baca Juga :  Pulau Nusakambangan, Sisi Menawan Wisata di Pulau Penjara

Sekilas Tentang Benteng Pendem Cilacap

Benteng Pendem merupakan benteng peninggalan Belanda di masa penjajahan, yang mana difungsikan untuk menahan serangan yang datang dari arah laut. 

Dinamakan Benteng Pendem karena saat ditemukan, benteng ini tertutup tanah pesisir pantai dan tidak terurus. 

Benteng ini kemudian dijadikan sebagai tempat wisata sejarah oleh Pemerintah Cilacap, Jawa Tengah.

Disebutkan pula bahwa benteng ini sebenarnya belum sepenuhnya tergali, karena sebagian bangunannya masih berada di dalam tanah.

Berkeliling Benteng Pendem

Setelah melewati gerbang yang merupakan landmark Benteng Pendem, mata saya langsung tertuju pada sebuah sungai parit cukup besar di sisi kiri kami. 

Konon, parit ini dibuat mengelilingi benteng untuk menghadang serangan dari laut. 

Di sisi kiri-kanan kami juga terdapat pepohonan rindang yang membuat suasana menjadi sejuk dan adem meskipun saat itu sudah hampir memasuki tengah hari.

Memasuki area Benteng Pendem | Dok. pribadi
Memasuki area Benteng Pendem | Dok. pribadi

Beberapa meter di depan kami menemukan papan denah lokasi Benteng Pendem, yang terdiri dari bagian-bagian bangunan seperti barak, benteng pertahanan, benteng pengintai, ruang rapat, klinik pengobatan, gudang senjata, gudang mesiu. 

Semakin masuk ke dalam lokasi wisata, pepohonan yang ada di sekitar semakin besar dan lebat.

Tidak jauh dari sana, kami sampai pada bangunan Ruang Barak. 

Bangunannya sudah tua namun nampak masih kokoh berdiri. Bangunan ini terdiri dari beberapa ruangan yang gelap.

Tidak seperti saya yang bergidik takut melihat penampakan bangunan tua tersebut, suami malah penasaran mencoba masuk ke dalam salah satu ruangan, minta untuk difoto. 

Ruangan yang gelap dan lembab membuat saya enggan ikut masuk ke dalam dan hanya berani memfoto dari luar ruangan. 

Dari hasil foto terlihat dinding bagian dalam ruangan yang lembab dan dipenuhi lumut hijau.

Dok. pribadi
Dok. pribadi

Bangunan Bersejarah yang Tidak Terurus

Selanjutnya, kami menuju bangunan-bangunan lain di kawasan Benteng Pendem, seperti Ruang Klinik, Ruang Penjara, Ruang Amunisi, Ruang Senjata, Ruang Klinik dan Benteng Pertahanan. 

Keadaan bangunan-bangunan tersebut tidak berbeda jauh dengan Ruang Barak; tua, gelap dan lembab.

Sangat disayangkan kondisi bangunan bernilai sejarah di sini seperti tidak terurus. 

Juga tidak ditemukan papan keterangan tertulis mengenai sejarah dan fungsi tiap bangunan sehingga tiap pengunjung hanya sebatas tahu "oh ini ruang klinik, oh ini ruang amunisi", tidak lebih.

Seperti tidak menambah wawasan apa-apa bagi wisatawan.

Dok. pribadi
Dok. pribadi

Dan entah karena sugesti atau apa, saya sering merasa ngeri dan takut menelusuri setiap spot di wisata ini. 

Saya seperti tidak betah berlama-lama dan kerap melarang suami untuk masuk ke dalam ruangan yang menurut saya seram karena gelap. 

Juga sudah bukan rahasia lagi bahwa lokasi wisata ini sering dikaitkan dengan hal-hal berbau mistis.

Bahkan kabaranya, pernah juga dijadikan lokasi acara uji nyali salah satu stasiun tv swasta. 

Ditambah lagi suasana lokasi wisata yang saat itu sangat sepi, hanya ada saya dan suami. 

Mungkin hanya saya saja yang penakut atau memang karena Benteng Pendem Cilacap ini tampak tidak terurus sehingga meninggalkan kesan sedemikian angker buat saya?

Dok. pribadi
Dok. pribadi

Wisata Sejarah yang Terlupakan

Saya pribadi sangat menyayangkan  wisata bernilai sejarah seperti Benteng Pendem ini tampak terbengkalai dan seperti kurang mendapat perhatian dari pemerintah setempat.

Tempat wisata ini seperti terlupakan dan hanya menjadi tujuan wisata alternatif selain ke Pantai Teluk Penyu. 

Pun mengunjunginya seperti tidak memberikan tambahan wawasan atau nilai kepada saya pribadi karena minimnya informasi yang disediakan.

Saya jadi ingat pernah ada seorang teman travel blogger mengatakan kepada saya bahwa ia tidak pernah terpikirkan untuk explore tempat wisata di Cilacap, karena jarang juga berita wisata di daerah ini yang tidak ia tahu.

Sayang sekali, padahal Cilacap memiliki wisata sejarah Benteng Pendem yang sedemikian berharga.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun