Mohon tunggu...
Fitri Apriyani
Fitri Apriyani Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Blogger dan content writer

Blogger di Matchadreamy.com, yang suka membaca dan menulis | IG : @fiapriyani

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

Benteng Pendem Cilacap: Wisata Sejarah yang Terlupakan

19 Februari 2023   14:27 Diperbarui: 19 Februari 2023   14:48 638
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Benteng Pertahanan di Benteng Pendem Cilacap | Dok. pribadi

Disebutkan pula bahwa benteng ini sebenarnya belum sepenuhnya tergali, karena sebagian bangunannya masih berada di dalam tanah.

Berkeliling Benteng Pendem

Setelah melewati gerbang yang merupakan landmark Benteng Pendem, mata saya langsung tertuju pada sebuah sungai parit cukup besar di sisi kiri kami. 

Konon, parit ini dibuat mengelilingi benteng untuk menghadang serangan dari laut. 

Di sisi kiri-kanan kami juga terdapat pepohonan rindang yang membuat suasana menjadi sejuk dan adem meskipun saat itu sudah hampir memasuki tengah hari.

Memasuki area Benteng Pendem | Dok. pribadi
Memasuki area Benteng Pendem | Dok. pribadi

Beberapa meter di depan kami menemukan papan denah lokasi Benteng Pendem, yang terdiri dari bagian-bagian bangunan seperti barak, benteng pertahanan, benteng pengintai, ruang rapat, klinik pengobatan, gudang senjata, gudang mesiu. 

Semakin masuk ke dalam lokasi wisata, pepohonan yang ada di sekitar semakin besar dan lebat.

Tidak jauh dari sana, kami sampai pada bangunan Ruang Barak. 

Bangunannya sudah tua namun nampak masih kokoh berdiri. Bangunan ini terdiri dari beberapa ruangan yang gelap.

Tidak seperti saya yang bergidik takut melihat penampakan bangunan tua tersebut, suami malah penasaran mencoba masuk ke dalam salah satu ruangan, minta untuk difoto. 

Ruangan yang gelap dan lembab membuat saya enggan ikut masuk ke dalam dan hanya berani memfoto dari luar ruangan. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun