Mohon tunggu...
Fitri Annisa
Fitri Annisa Mohon Tunggu... Mahasiswa - ...

Mahasiswi Ilmu Komunikasi Universitas Muhammadiyah Yogyakarta

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Pengaruh K-Pop terhadap Perilaku Remaja

6 Januari 2022   23:28 Diperbarui: 7 Januari 2022   18:00 25725
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Budaya K-Pop bisa mempengaruhi interaksi sosial remaja, yang pertama yaitu melalui gaya pertemanan. Remaja akan lebih memilih berteman atau bergaul dengan sesama penggemar K-Pop karena dianggap lebih nyaman dan nyambung saat membahas hobi dan kegemaran yang sama dan dengan mengidolakan K-Pop mereka merasa lebih mudah mendapat teman baik didunia nyata maupun dunia maya melalui media sosial.

Selain gaya pertemanan, yang kedua adalah budaya K-Pop juga mempengaruhi interaksi sosial remaja melalui interaksi dengan keluarga, remaja cenderung bersikap individual ketika tidak berada di lingkungan yang menyukai K-Pop termasuk lingkungan keluarga sehingga interaksi yang terjadi diantara keluarga hanya sedikit atau terbatas, sehingga hal ini membuat hubungan kekeluargaan khususnya hubungan antara orang tua dan anak menjadi renggang dan tidak harmonis. 

Yang ketiga, budaya K-Pop berpengaruh terhadap hasrat mahasiswa dalam proses belajar karena lebih memilih menunda waktu belajar hanya untuk menonton drama atau acara korea yang menampilkan idola mereka atau sekedar melihat sosial media untuk mengupdate informasi terbaru seputar idola mereka. 

Dengan begitu, maka dampak yang ditimbulkan karena budaya K-Pop ini membuat remaja memiliki kebiasaan buruk dengan menyepelekan waktu belajar dan tugas sekolah yang membuat prestasi belajar menjadi menurun. Namun ada juga yang justru termotivasi untuk lebih giat lagi dalam belajar karena menonton drama Korea yang menginspirasi.

Kemudian yang ke empat yaitu remaja menjadi lebih boros dalam mengeola dan menggunakan uang. Remaja rela menghemat uang jajan hanya untuk membeli barang-barang yang diinginkan. Remaja juga menjadi lebih boros untuk membeli kuota internet untuk menonton acara-acara idola K-Pop mereka yang diakses melalui internet.  

Fans idola K-Pop dengan sifat fanatisme yang tinggi dan berlebihan akan cenderung berperilaku agresif baik secara verbal maupun perilaku yang ditunjukkan. Fanatisme sendiri dibagi menjadi 2, yaitu fanatisme yang masih bisa ditolelir dalam bingkai budaya lokal dan fanatisme yang tidak sesuai dengan budaya lokal (Widarti, 2016: 12-18). 

Penggunaan media sosial menjadi suatu alat yang efektif untuk mencari informasi seputar kehidupan idola K-Pop. Penggunaan media sosial ini bisa menimbulkan efek yang berlebihan dan menjadi permasalahan yang serius jika tidak diatasi secepatnya. Beberapa perilaku pengguna media sosial yang harus diperhatikan adalah cyber bullying, selfie, belanja online dan budaya bersama.

Selain dampak negatif yang ditimbulkan oleh budaya K-Pop atau Korean Wave, ada juga dampak positif apabila K-Pop ini dimanfaatkan dengan baik. 

Yaitu K-Pop sebagai media hiburan bagi remaja yang sedang penat dengan tugas-tugas sekolah. Dengan mendengarkan musik atau drama Korea, dapat meningkatkan motivasi dan semangat belajar. Selain itu, dapat menambah wawasan terhadap budaya Korea bahkan belajar bahasa Korea. 

Remaja juga lebih aman dalam lingkup pergaulan, misalnya dengan mabuk-mabukan atau narkoba karena sudah asik dengan tontonan-tontonan K-Pop misalnya grup band BTS, EXO dan sebagainya.

Semua tidak akan menimbulkan kerugian apabila dimanfaatkan dengan baik. Boleh saja mempelajari budaya Korea karena hal tersebut dapat memberikan wawasan yang luas mengenai budaya asing. Tetapi kita tidak boleh melupakan budaya lokal di Indonesia, karena hal tersebut merupakan hal baik yang perlu dilestarikan dan merupakan identitas bangsa Indonesia yang patut kita jaga agar tidak hilang termakan budaya asing akibat dari globalisasi. Misalnya, kita memiliki banyak sekali tarian-tarian daerah, banyak juga baju daerah, kesenian-kesenian lain yang patut kita pelajari dan kita kembangkan agar juga bisa terkenal dikancah internasional.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun