PUTK atau perangkat uji tanah kering merupakan salah satu perangkat uji tanah yang dapat digunakan dalam penilaian kesuburan tanah. PUTK juga mampu digunakan sebagai pedoman pemberian rekomendasi pemupukan pada suatu lahan. Â
Perangkat uji tanah ini dilengkapi dengan beberapa larutan yang dapat digunakan untuk penilaian N,P,K dan pH dalam tanah. Cara membaca hasil analisis dengan menggunakan pedoman yang telah disediakan. Larutan yang telah diendapkan selanjutnya akan berubah warna sesuai dengan kondisi kesuburan tanah.Â
Uji kesuburan tanah penting dilakukan untuk mengetahui kondisi yang sesuai untuk pertumbuhan tanaman.Â
Dengan mengetahui hal tersebut maka dapat menentukan perlakuan yang sesuai dengan keadaan tanah. Perangkat uji tanah adalah salah satu teknologi tepat guna yang dapat dimanfaatkan oleh petani dalam mengukur kandungan hara pada lahan pertanian secara sederhana.
Teknologi tepat guna  uji kesuburan tanah sederhana adalah solusi yang dibutuhkan guna menyelesaikan permasalahan dalam penggunaan pupuk yang berlebih. Hal ini yang mendasari tim pengabdian masyarakat Universitas Jember untuk mengenalkan penggunaan perangkat uji tanah ini agar dapat menjadi wawasan baru dalam anggota kelompok tani.Â
Pengabdian Masyarakat in dilaksanakan di Desa Mayangan, Kecamatan Gumukmas, Kabupaten Jember. Program ini merupakan bentuk implementasi tri dharma perguruan tinggi dimana salah satunya yakni pengabdian kepada masyarakat.Â
Tim pengabdian masyarakat Desa Mayangan, Kecamatan Gumukmas ini diketuai oleh Bapak Ir. Marga Mandala, MP., Ph.D. dengan anggota Ibu Vivi Fitriani S.Pd., M.Si serta mahasiswa diantaranya yakni Fitriani Sadim Klaida, Sukma Agustin Dyan Tika, Ulfa Maunatul Khasanah, dan Amelia Ayu Pitaloka.Â
Kegiatan sosialisasi dihadiri oleh kelompok tani yang berada di Desa Mayangan yakni Kelompok Tani Makmur 1 dan Kelompok Tani Makmur 2. Kegiatan ini disambut baik oleh anggota kelompok tani.Â
Menurut mereka dengan adanya pengenalan dan sosialisasi penggunaan dari perangkat uji tanah ini petani mampu menilai kesehatan dan kesuburan tanah pada lahan masing-masing. Sehingga diharapkan petani tidak berlebihan dalam melakukan pemupukan yang mampu menjadikan tanah terdegradasi.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H