Pernah juga terbesit di benak saya, apa saya pondokkan anak saya saja ketika nanti benar- benar libur diterapkan 1 bulan penuh, ini juga dilema. Kalau di pondokkan anaknya juga belum tentu bersedia.Â
Jalan tengahnya, jika benar- benar diterapkan liburan sebulan penuh, lebih baik dari pihak sekolahan memberikan tugas- tugas untuk di kerjakan di rumah. Agar anak- anak bisa tetap aktif berpikir dan berusaha menambah ilmu serta tidak terpaku dengan bermain gadget.
Refleksi
Menengok keadaan sekarang ini, yang serba digital, dimana-mana gadget, anak- anak membutuhkan kegiatan yang bersifat positif. Apalagi di bulan ramadhan, mereka sangat butuh kegiatan, butuh pelajaran yang dekat dengan nilai- nilai spiritual keagamaan.
Waktu sebulan penuh itu tidak singkat. Kiranya liburnya lebih baik tidak penuh sebulan. Namun tetap seperti biasanya. Liburan diawal puasa dan di hari- hari akhir menjelang lebaran.
Dan seperti biasanya saja di dalam ramadhan tetap ada jam pelajaran , namun dikurangi porsinya ( dibuat pulang lebih pagi).Â
Untuk memaknai  ramadhan disisipkan kegiatan pondok ramadhan yang diisi dengan tugas- tugas yang berkesan dan mengena berkaitan dengan ramadhan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H