Menurut penelitian Musthofa, Arizqi Ihsan Pratama, dan Nailil Muna Shalihah, Karl Polanyi (1964 M) berpendapat bahwa ada korelasi antara keimanan dengan kerangka masyarakat dan keuangan. Ia menegaskan bahwa prinsip-prinsip ekonomi yang berasal dari iman dapat membentengi masyarakat dan mendorong stabilitas dan kesuksesan keuangan (engi 2000). Keadilan, kerukunan, pembelajaran, dan keunggulan halus adalah contoh prinsip-prinsip yang mempengaruhi perilaku ekonomi dan pandangan komunal (Hikmat dkk. 2019). Ketika liberalisme ekonomi diterapkan, tujuannya adalah untuk memisahkan aktivitas ekonomi dari kaitannya dengan politik, agama, dan kerangka sosial lainnya (Polanyi, 2001).
Perekonomian yang tertanam dibedakan dan kemudian diintegrasikan kembali ke dalam keberadaan masyarakat berdasarkan pemeriksaan sejarah Polanyi dan kecukupan teoritis terhadap perubahan besar. Dalam masyarakat pramodern, perekonomian terjalin dengan lembaga-lembaga kemasyarakatan, pemerintahan, dan spiritual, menurut Polanyi (Holton, 1992). Hal ini menggambarkan bahwa motif-motif di luar mencari keuntunganlah yang mendorong terjadinya perdagangan dan peredaran mata uang di pasar.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H