Mohon tunggu...
fitriana
fitriana Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - mahasiswi

hobi saya membaca wattpad

Selanjutnya

Tutup

Bahasa Pilihan

Kerukunan Beragama: Terowongan Silaturahim Antara Masjid Istiqlal dan Gereja Katedral

2 Januari 2025   13:18 Diperbarui: 3 Januari 2025   23:26 50
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Peresmian Terowongan Silaturahim

Padahal, di Pasal 29 Ayat 1 dan 2 UUD 1945 sudah jelas tentang toleransi beragama. Ayat itu menyatakan bahwa setiap orang bebas memeluk agama dan beribadah sesuai dengan keyakinannya, dan negara menjamin kebebasan itu. Artinya, negara sudah memberikan hak penuh kepada setiap individu untuk menjalankan agamanya dengan bebas. Selain itu, ajaran toleransi juga ada dalam kitab Injil, terutama di Lukas 10:25-37. Di situ, Yesus mengajarkan tentang siapa itu "sesama manusia," yang nggak mengenal batas-batas seperti suku, budaya, agama, atau bangsa. Sesama manusia itu semua orang, bahkan mereka yang beda agama atau yang mungkin kita anggap musuh. Ini mengingatkan kita bahwa toleransi bukan cuma hak yang dilindungi oleh negara, tapi juga ajaran moral yang harus kita terapkan dalam kehidupan sehari-hari supaya bisa hidup berdampingan dengan damai, saling menghargai, dan penuh kasih.

Untuk menghadapi masalah seperti itu, tokoh agama seharusnya dilibatkan lebih aktif. Mereka punya peran penting  dalam mempromosikan toleransi dan menjaga kerukunan antarumat beragama. Pertama, tokoh agama bisa ngajarin nilai-nilai toleransi dan kebersamaan lewat ceramah, pengajian, atau diskusi santai yang gampang dicerna semua kalangan. Kedua, mereka juga bisa mendorong dialog antaragama biar semua pihak saling paham dan lebih menghargai perbedaan. Ketiga, tokoh agama bisa bikin program keren, seperti kegiatan sosial bareng, pelatihan lintas agama, atau aksi solidaritas buat bantu orang yang lagi butuh. Bukan  hanya itu, mereka juga bisa nyebarin pesan damai lewat media sosial, biar pesannya sampai ke generasi muda yang aktif online. Kalau semua pihak tokoh agama, pemerintah, dan masyarakat bekerja sama, pastinya kerukunan dan persatuan di Indonesia bakal makin kuat dan solid.

Dengan adanya terowongan ini, diharapkan menjadi simbol nyata kerja sama antarumat beragama dan mempererat hubungan di tengah keberagaman. Terowongan ini tidak hanya berfungsi sebagai penghubung fisik, tetapi juga sebagai penghubung hati yang menguatkan rasa persaudaraan. Selain itu, terowongan ini juga punya potensi besar sebagai objek wisata religi yang unik dan menarik, yang tidak hanya memperkaya pengalaman wisatawan, tapi juga menyampaikan pesan damai dan harmoni kepada semua pengunjung. Peresmian terowongan ini bisa dimanfaatkan sebagai momen penting untuk mengembangkan pendidikan toleransi, meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya menjaga kerukunan beragama, dan memperkuat dialog lintas agama. Lebih dari itu, peresmian ini adalah bentuk pengakuan terhadap hak asasi manusia, khususnya dalam beragama dan berkepercayaan, yang menunjukkan bahwa keberagaman adalah aset berharga bagi bangsa kita. Dengan fasilitas ini, generasi muda juga diharapkan dapat belajar untuk lebih memahami nilai-nilai keberagaman dan menghormati perbedaan. Maka dari itu  mari jadikan terowongan ini sebagai simbol semangat persatuan yang terus hidup di tengah keberagaman bangsa Indonesia.

Peresmian Terowongan Silaturahim antara Masjid Istiqlal dan Gereja Katedral adalah simbol nyata upaya memperkuat toleransi dan kerukunan antarumat beragama di Indonesia. Langkah ini mencerminkan komitmen pemerintah dalam menjunjung tinggi nilai-nilai kebersamaan dan persatuan di tengah keberagaman bangsa. Terowongan ini tidak hanya menjadi penghubung fisik, tetapi juga simbol penghubung hati dan semangat saling menghargai. Terowongan ini menunjukkan bahwa perbedaan keyakinan tidak menjadi halangan untuk hidup berdampingan secara damai dan harmonis. Selain itu, fasilitas ini dapat menjadi inspirasi bagi daerah lain di Indonesia untuk mengembangkan inisiatif serupa yang mendukung kerukunan. Oleh karena itu, kita semua memiliki tanggung jawab untuk terus mempromosikan toleransi dan kerukunan antarumat beragama. Dengan begitu, kita dapat membangun masyarakat yang harmonis, adil, dan berkelanjutan, di mana perbedaan tidak lagi menjadi penghalang, melainkan kekuatan untuk maju bersama. Mari kita jadikan momen ini sebagai titik awal untuk mempererat dialog lintas agama dan menciptakan kerjasama yang lebih luas demi masa depan bangsa yang lebih baik.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bahasa Selengkapnya
Lihat Bahasa Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun