Mohon tunggu...
Fitriana
Fitriana Mohon Tunggu... Mahasiswa - Universitas 17 Agustus1945 Surabaya

Industrial Engineering

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Analisis Produktivitas Mesin Cetak SMCD 6 dengan Metode OEE PT IJK

6 Juli 2024   18:40 Diperbarui: 30 Oktober 2024   15:05 154
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Perhitungan OEE

Overall  Equipment  Effectiveness (OEE)  dapat didapat dari perkalian rasio utama  tersebut,  hal  ini  dilakukan untuk mengetahui efektivitas penggunaan mesin. Nilai OEE dapat diketahui dengan rumus :OEE = Availability Rate (%) x Performance Rate (%) x Quality Rate (%)Menurut Hansen (2001) dalam Overall Equipment Effectiveness (OEE) dapat dikategorikan menjadi :

  • Jika OEE = 100%, produksi dianggap sempurna karena memproduksi produk tanpa cacat, bekerja dalam performance yang cepat, dan tidak adanya downtime.
  • Jika OEE = 85%, produksi dianggap kelas dunia, skor ini menunjukkan skor yang baik sehingga cocok untuk dijadikan goal jangka panjang.
  • Jika OEE = 60%, produksi dianggap wajar. Akan tetapi, diperlukan adanya ruang yang besar untuk improvement.
  • Jika OEE = 40%, produksi dianggap memiliki skor yang rendah, tapi kebanyakan dapat dengan mudah di-improve melalui pengukuran langsung penyebab terjadinya downtime maupun faktor-faktor yang lain.

Tabel  Hasil Analisis OEE (Overall Equipment Effectiveness) Bulan Desember

Gambar OEE Bulan Desember/dokpri
Gambar OEE Bulan Desember/dokpri

Berdasarkan hasil perhitungan OEE di atas, pada proses produksi bulan desember produk IBS 12 menghasilkan terlalu banyak defect sehingga hasil presentase OEE-nya sangat rendah yaitu di angka 14%. Jika OEE < 40%, produksi dianggap memiliki skor yang rendah. Hal ini bisa ditingkatkan dengan mengurangi downtime mesin seperti pengecekan material, alasan penyebab downtime sehingga dapat meminimalisir produktivitas kerja yang menurun dan meningkatkan efektifitas kerja.

Tabel Hasil Analisis OEE (Overall Equipment Effectiveness) Bulan Januari

Gambar OEE Bulan Januari/dokpri
Gambar OEE Bulan Januari/dokpri

Berdasarkan hasil perhitungan OEE di atas, pada proses produksi bulan Januari produk Ktk Btl LD  menghasilkan terlalu banyak defect sehingga hasil presentase OEE-nya sangat rendah yaitu di angka 33%. Jika OEE < 40%, produksi dianggap memiliki skor yang rendah. OEE bulan Januari cukup baik dibandingkan bulan desember sebelumnya. Akan tetapi, perlu ditingkatkan proses pengecekan dan perawatan untuk mengurangi downtime sehingga dapat meminimalisir produktivitas kerja yang menurun dan meningkatkan efektifitas kerja.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun