Mohon tunggu...
Fitriana
Fitriana Mohon Tunggu... Mahasiswa - Universitas 17 Agustus1945 Surabaya

Industrial Engineering

Selanjutnya

Tutup

Analisis

Analisis Produktivitas Mesin Cetak SMCD 6 dengan Metode OEE PT IJK

6 Juli 2024   18:40 Diperbarui: 6 Juli 2024   19:04 68
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Tabel Rekapitulasi HIT MIS dan Job Sela/dokpri

Sebagai upaya dalam mempertahankan mutu dan meningkatkan produktivitas, salah satu faktor penting yang harus diperhatikan adalah masalah perawatan mesin (maintenance) dan fasilitas produksi. Berkaitan dengan hal tersebut, maka pihak yang terkait dengan penanganan masalah perawatan harus mampu menemukan sistem perawatan yang paling tepat untuk meminimasi jumlah breakdown mesin dan biaya perbaikan atau perawatan mesin yang diperlukan. (Pujotomo, S Kartha:2007)

PT. Grafika Prima Sejahtera merupakan sebuah industri percetakan dan pengemasan offset yang memproduksi inner pack karton, inner box, gift box, outor box untuk memasok kebutuhan medis, makanan dan minuman, otomotif, peralatan rumah tangga, Stationary dalam jumlah yang besar. PT Grafika Prima Sejahtera memiliki kapasitas produksi yang cukup besar, lebih dari 1.000.000 pcs produk diproduksi dalam setiap bulannya dengan raw material berupa kertas dan tinta yang memiliki spesifikasi yang berbeda untuk setiap kebutuhan masing-masing produk sesuai dengan permintaan customer.

PT. Grafika Prima Sejahtera  melakukan investasi 3 mesin cetak di bagian Produksi. Salah satunya adalah Mesin Cetak SMCD 6. Untuk mengetahui apakah mesin SMCD 6 ini berjalan dengan baik, diperlukan parameter yang dapat digunakan untuk mengukur dan mengevaluasi kinerja mesin tersebut. Salah satu metode pengukuran yang dapat digunakan dalam mengukur produktivitas adalah OEE (Overall Equipment Effectiveness). Metode ini akan mengukur peralatan secara keseluruhan untuk mengevaluasi seberapa capaian performansi dan reliability peralatan (umumnya mesin). Berikut merupakan data HIT, MIS dan Job Sela/Add Urgent Order yang terjadi selama 2 bulan produksi di Mesin SMCD 6 selama 2 bulan di Desember 2023 dan Januari 2024.

Keterangan :

Hit                           : Perencanaan jadwal produk yang akan di cetak

Miss                        : Perencanaan jadwal produk yang tidak tercetak

Item Sela                 : Perencanaan jadwal produk yang tidak terjadwal tetapi di cetak karena keadaan urgent (permintaan customer yang sering melakukan repeat order) agar customer langganan tersebut tetap berlangganan.

Job Tambahan        : Perencanaan jadwal produk yang tidak terjadwal tetapi di cetak untuk mengisi waktu produksi yang kosong.

Adapun penilaian terkait dengan nilai OEE mengikuti standart global adalah 90% untuk avaibility rate, 95% untuk performance rate dan 99% untuk quality rate, sehingga nilai ideal OEE dari sebuah peralatan adalah 85 %.

OEE merupakan metode untuk mengukur efektivitas dan efisiensi yang membantu untuk dapat melihat dan mengukur masalah sehingga bisa menyiapkan metode standar untuk mengukur kemajuan dan memperbaikinya. Pada intinya, OEE adalah ukuran yang digunakan untuk mengidentifikasi potensi peralatan, mengidentifikasi dan melacak kerugian serta mengidentifikasi peluang. Tujuan utama OEE adalah untuk meningkatkan produktivitas, menurunkan biaya, meningkatkan kesadaran akan kebutuhan produktivitas alat, meningkatkan umur peralatan (Stamatis, 2017). Beberapa poin yang diperlukan dalam perhitungan OEE ini adalah sebagai berikut :

  • Perhitungan nilai Availability Ratio (%).  Avaibility ratio adalah rasio yang menggambarkan  alokasi waktu yang digunakan dalam kegiatan operasi mesin atau peralatan produksi.   Perbandingan  antara waktu operasi  dengan  waktu  loading,  dimana waktu operasi diperoleh dari pengurangan waktu loading dengan  waktu downtime peralatan. 
  • Perhitungan persentase efisiensi kerja (%). Presentase Effisiensi kerja merupakan hasil dari perhitungan data produksi yang tercetak. Berikut merupakan rumus dalam perhitungan persentase efisiensi kerja = (Budget waktu real/waktu real) 100
  • Tingkat Kualitas Produk (Rate of Quality Product). Rate of Quality Product difokuskan pada kerugian kualtas yang berupa banyaknya kuantitas produk yang gagal dan berhubungan dengan peralatan, yang selanjutnya diubah menjadi waktu dengan artian seberapa banyak waktu peralatan yang digunakan untuk menghasilkan produk gagal tersebut. Quality rate (%) = 100%

Perhitungan OEE

Overall  Equipment  Effectiveness (OEE)  dapat didapat dari perkalian rasio utama  tersebut,  hal  ini  dilakukan untuk mengetahui efektivitas penggunaan mesin. Nilai OEE dapat diketahui dengan rumus :OEE = Availability Rate (%) x Performance Rate (%) x Quality Rate (%)Menurut Hansen (2001) dalam Overall Equipment Effectiveness (OEE) dapat dikategorikan menjadi :

  • Jika OEE = 100%, produksi dianggap sempurna karena memproduksi produk tanpa cacat, bekerja dalam performance yang cepat, dan tidak adanya downtime.
  • Jika OEE = 85%, produksi dianggap kelas dunia, skor ini menunjukkan skor yang baik sehingga cocok untuk dijadikan goal jangka panjang.
  • Jika OEE = 60%, produksi dianggap wajar. Akan tetapi, diperlukan adanya ruang yang besar untuk improvement.
  • Jika OEE = 40%, produksi dianggap memiliki skor yang rendah, tapi kebanyakan dapat dengan mudah di-improve melalui pengukuran langsung penyebab terjadinya downtime maupun faktor-faktor yang lain.

Tabel  Hasil Analisis OEE (Overall Equipment Effectiveness) Bulan Desember

Gambar OEE Bulan Desember/dokpri
Gambar OEE Bulan Desember/dokpri

Berdasarkan hasil perhitungan OEE di atas, pada proses produksi bulan desember produk IBS 12 menghasilkan terlalu banyak defect sehingga hasil presentase OEE-nya sangat rendah yaitu di angka 14%. Jika OEE < 40%, produksi dianggap memiliki skor yang rendah. Hal ini bisa ditingkatkan dengan mengurangi downtime mesin seperti pengecekan material, alasan penyebab downtime sehingga dapat meminimalisir produktivitas kerja yang menurun dan meningkatkan efektifitas kerja.

Tabel Hasil Analisis OEE (Overall Equipment Effectiveness) Bulan Januari

Gambar OEE Bulan Januari/dokpri
Gambar OEE Bulan Januari/dokpri

Berdasarkan hasil perhitungan OEE di atas, pada proses produksi bulan Januari produk Ktk Btl LD  menghasilkan terlalu banyak defect sehingga hasil presentase OEE-nya sangat rendah yaitu di angka 33%. Jika OEE < 40%, produksi dianggap memiliki skor yang rendah. OEE bulan Januari cukup baik dibandingkan bulan desember sebelumnya. Akan tetapi, perlu ditingkatkan proses pengecekan dan perawatan untuk mengurangi downtime sehingga dapat meminimalisir produktivitas kerja yang menurun dan meningkatkan efektifitas kerja.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun