Mohon tunggu...
Fitria Maisir
Fitria Maisir Mohon Tunggu... Penulis - Menyuarakan melalui sebuah tulisan

Tetap Semangat Dalam Menjalankan sebuah kehidupan. Menyuarakan Suara Masyarakat melalui sebuah Tulisan...

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Kisah Kancil Menipu Gajah

22 November 2023   20:37 Diperbarui: 22 November 2023   20:45 210
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sikancil sangat senang. Ia bisa makan sepuasnya tanpa harus bersusah payah. Ia menikmati buah-buahan dan sayuran yang lezat. Ia merasa kenyang dan puas.

Tetapi, sikancil tidak puas hanya dengan makan. Ia juga ingin bersenang-senang. Ia ingin mengolok-olok gajah yang bodoh. Ia ingin menunjukkan bahwa ia lebih cerdik dari gajah.

Sikancil pun mulai berbuat nakal. Ia menggigit belalai gajah saat gajah memberinya makan. Ia menendang kaki gajah saat gajah berjalan. Ia menarik ekor gajah saat gajah beristirahat. Ia membuat gajah kesakitan dan kesal.

Gajah tidak tahu bahwa sikancil sengaja mengganggunya. Ia mengira bahwa sikancil tidak sengaja melakukannya. Ia berkata, "Sikancil, kenapa kamu menggigit belalaiku? Kenapa kamu menendang kakiku? Kenapa kamu menarik ekorku? Apakah kamu tidak suka padaku?"

Sikancil pura-pura tidak bersalah. Ia berkata, "Maaf, gajah. Aku tidak bermaksud menyakitimu. Aku hanya bermain-main denganmu. Aku sangat suka padamu. Kamu adalah teman baikku."

Gajah pun memaafkan sikancil. Ia berkata, "Baiklah, sikancil. Aku memaafkanmu. Tetapi, jangan ulangi lagi. Jangan membuatku sakit dan marah. Jika tidak, aku tidak akan memberimu makan lagi."

Sikancil mengangguk. Ia berkata, "Baik, gajah. Aku tidak akan mengulanginya lagi. Aku akan berhati-hati. Aku akan menjadi teman yang baik untukmu."

Tetapi, sikancil tidak menepati janjinya. Ia tetap berbuat nakal. Ia semakin sering mengganggu gajah. Ia semakin keras menggigit, menendang, dan menarik gajah. Ia semakin membuat gajah menderita.

Gajah mulai curiga. Ia mulai menyadari bahwa sikancil tidak jujur. Ia mulai merasa bahwa sikancil bukan temannya. Ia mulai marah pada sikancil.

Suatu hari, gajah tidak tahan lagi. Ia memutuskan untuk membalas sikancil. Ia memutuskan untuk menghukum sikancil.

Ia pun membawa sikancil ke sebuah sungai. Ia berkata, "Sikancil, aku mau memberimu hadiah. Aku mau memberimu sesuatu yang spesial. Aku mau memberimu air dari sungai ini. Air ini sangat segar dan sehat. Aku yakin kamu akan suka."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun