Mohon tunggu...
fitriaiya
fitriaiya Mohon Tunggu... Lainnya - Siswa

Hobi menulis cerita dan menggambar

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Makna Perjuangan

22 November 2024   08:21 Diperbarui: 22 November 2024   08:27 128
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

     Fatiya adalah seorang gadis yang manis berkulit sawo matang, dia memiliki sifat yang ramah, Santun, dan baik hati. Ketulusan hatinya itulah yang membawanya dalam persahabatan yang hangat. Kaira, Aliya, dan Anggira adalah sahabat yang selalu mewarnai hidup nya dikala sedih. Tapi sayangnya, Fatiya sering sekali di anggap remeh oleh teman-teman yang lainnya, yang menganggap bahwa Fatiya adalah seorang introvert. Fatiya dan sahabatnya itu masih duduk di bangku kelas 11 SMA.

    Suatu hari, di dalam kelas sedang melaksanakan sebuah presentasi pelajaran biologi. 

"Al, aku takut banget pas presentasi nanti, gak bisa maksimal" . Kata Fatiya

"Tenang ajah fat, kamu pasti bisa". Balas Aliya

Kemudian, Bagian Fatiya dan yang lainnya di panggil untuk mempresentasikan hasil kerja dari kelompok nya. Benar saja penampilan kelompoknya itu kurang maksimal. Banyak yang selalu berbicara tentang penampilan nya yang kurang maksimal itu.

"Udah gak usah dipikirin yang penting kita udah maju, dan udah berusaha semaksimal mungkin." Kata Anggira yang dibalas anggukan oleh Fatiya.

"Iya tuh bener, mending kita istirahat yuk, laper nih." Balas kaira

"Kamu ini Ra, pikirannya makanan Mulu." Kata Aliya

"Ya biarin lah". Balas kaira 

     Fatiya hanya bisa menggelengkan kepalanya dengan tingkah laku sahabat nya itu, mereka berempat pun tertawa dan berpelukan bersama. Setelah itu, barulah mereka pergi ke kantin untuk makan bersama. Tidak lama kemudian, mereka masuk ke kelas untuk melanjutkan jam pelajaran berikutnya. Tak terasa bel pulang pun berbunyi, Fatiya dan sahabatnya itu pulang bersama di bawah terik matahari sore, di saat perjalanan hendak pulang Mereka bertemu dengan seseorang.

"Hai semuanya, Kenapa sih kalian ini setiap presentasi pasti selalu gak maksimal, terutama Fatiya, Padahal kan tinggal maju bacakan yang di presentasikan, apa susah nya." Ucap seseorang itu.

   "Apa maksud mu berbicara seperti itu, kamu itu tidak mengerti keadaan kita sperti apa, ya memang tinggal maju, tapi kamu pernah gak sih berpikir, susah nya untuk percaya diri dan tidak peduli dengan omongan-omongan orang tentang kita." Balas Fatiya dengan tegas.

  "Terserah kalian saja lah". Ucap seseorang itu, dan pergi begitu saja 

 "Udah fat tidak usah dipikirkan biarkan saja, orang seperti itu memang suka sekali mencari kesalahan orang lain. Dan merasa dirinya itu paling baik ". Ucap Aliya untuk menenangkan sahabat nya itu.

" Yaudah ayo kita langsung pulang, takut kesorean kita pulangnya". Ucap Anggira yang di balas anggukan oleh semuanya.

      Malam pun tiba, bulan dan bintang bersinar terang menyinari gelap nya malam. Malam yang sunyi dan penuh ketenangan, tetapi tidak dengan pikiran Fatiya yang terus memikirkan banyak nya omongan-omongan yang masuk tentang dirinya, Dengan air mata yang membasahi pipinya. Makanya itu , sepanjang malam dia terus saja berusaha untuk presentasi nya besok.

Kemudian, Hari itu pun tiba yang dimana fatiya di panggil untuk maju ke depan. Fatiya berdiri di tengah-tengah banyak nya orang yang menatapnya, Fatiya mulai mempresentasikan apa yang dia pelajari semalam. Setelah selesai tampil dengan semaksimal mungkin, ternyata Fatiya mendapatkan banyak apresiasi tentang penampilannya yang bagus itu. Sahabatnya nya juga tersenyum bangga terhadap dirinya.

 Akhirnya Tidak sia-sia usahanya itu untuk bisa tampil dengan maksimal. Fatiya tersenyum haru atas perjuangannya untuk melawan rasa takut, dan membuang semua pikiran-pikiran negatifnya. Dan yang paling penting, Dia selalu bersyukur karena memiliki sahabat yang selalu membelanya di saat banyak nya orang yang meremehkan dia, dan yang selalu Ada di saat Fatiya merasakan suka maupun duka.

Pesan: orang hebat tidak dihasilkan dari kemudahan, kesenangan, dan kenyamanan.Mereka dibentuk melalui kesulitan, tantangan, dan airmata.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun