- Terintegrasi ( Keterpaduan ) Dalam penyusunan dan pelaksanaan strategi pada program literasi baca tulis harus memadukan dengan cara sistematis yaitu menghubungkan dan merangkaikan secara historis, harmonis dan merengkatkan anatara membaca dan menulis.Â
- Sustainabilitas ( Keberlanjutan ) Dalam penyusunan program literasi baca tulis tidak terlepas dari bahwa program ini harus menjadi program yang berkesinambungan ( berkelanjutan ) agar dapat terus memberikan dampak yang progresif terhadap perkembangan zaman di negara ini.Â
- Kontektualitas Adanya kebijakan, strategi perogram dan kegiatan literasi yang dijalankan untuk memenuhi tujuan harus tetap memperhatikan beberapa aspek didalamnya seperti aspek geografis, demografis, sosial dan kultural di Indonesia. Terlebih lagi karena memang beberapa SDM di Indonesia kebanyakan belum menggemari literasi.Â
- Responsif Kearifan Lokal Dalam pengembangan program literasi baca tulis harus tetap memperhatikan kuktural disetiap lingkungan yang akan dikembangkan program literasinya. Mengingat literasi baca tulis tidak berada diruang terpisah dengan nilai dan budaya dari sebuah masa. Â
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa sebuah negara membutuhkan pondasi yang kuat untuk dapat mengembangkan berbagai lini masa kehidupan. Adanya program enam literasi dasar khususnya literasi baca tulis dapat membantu dan meringankan upaya pemerintah untuk meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia khususnya di Indonesia yang dinilai sebagai negara berkembang.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H