Mohon tunggu...
fitria damayanti
fitria damayanti Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Terapi Spiritual Efektif Atasi Kecemasan Pra-Operasi, Penelitian Dosen Keperawatan UMM Jadi Sorotan Malang – Kecemasan pra-operasi sering kali menjadi momok bagi pasien yang akan menjalani prosedur medis besar. Perasaan takut dan khawatir terhadap keselamatan jiwa serta kondisi tubuh membuat banyak pasien merasa terguncang secara emosional. Namun, solusi sederhana dan mendalam melalui pendekatan spiritual kini hadir sebagai jawaban, berkat penelitian inovatif yang dilakukan oleh tim dosen keperawatan Universitas Muhammadiyah Malang (UMM). Penelitian ini dipimpin oleh para akademisi berpengalaman, yaitu Diah Atul Angga Fiari, Nur Aini, Tiara Oktari, Muhammad Ari Arfianto, dan Chairul Huda Al Husna. Mereka mengungkap bahwa terapi spiritual seperti doa dan dzikir dapat menjadi langkah efektif untuk mengurangi kecemasan pasien sebelum menjalani operasi. "Terapi spiritual ini lebih dari sekadar ritual keagamaan. Ini adalah pendekatan yang membantu pasien menemukan ketenangan batin, menghubungkan diri dengan Sang Pencipta, dan menerima kondisi mereka dengan hati yang lebih lapang," ujar Diah Atul Angga Fiari saat diwawancarai. Penelitian di RS UMM: Bukti Nyata Efektivitas Terapi Spiritual Penelitian dilakukan di Rumah Sakit Universitas Muhammadiyah Malang pada September hingga Oktober 2020. Sebanyak 50 pasien yang menjadi responden dibagi menjadi dua kelompok, yaitu kelompok intervensi yang menerima terapi spiritual dan kelompok kontrol yang tidak mendapatkannya. Nur Aini menjelaskan bahwa para pasien yang mendapatkan terapi spiritual menunjukkan tingkat kecemasan yang lebih rendah dibandingkan kelompok kontrol. "Pasien yang mengikuti terapi ini merasa lebih tenang, bahkan saat menghadapi proses operasi yang sebelumnya dianggap menakutkan," ungkapnya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 52% pasien dalam kelompok intervensi hanya mengalami kecemasan ringan, jauh lebih baik dibandingkan 80% pasien di kelompok kontrol yang tetap mengalami kecemasan berat. "Statistik memang mendukung, tetapi yang lebih penting adalah bagaimana pasien merasakan manfaatnya secara langsung," tambah Tiara Oktari. Manfaat Terapi Spiritual Bagi Pasien Muhammad Ari Arfianto, salah satu anggota tim peneliti, menjelaskan bahwa terapi spiritual tidak hanya menurunkan tingkat kecemasan, tetapi juga membantu pasien memahami kondisi mereka dengan sudut pandang yang lebih positif. "Ketika pasien diajak berdoa atau berdzikir, mereka merasa lebih kuat secara emosional. Mereka belajar menerima kondisi mereka sebagai bagian dari rencana Allah SWT yang penuh hikmah," ujarnya. Chairul Huda Al Husna juga menegaskan bahwa pendekatan spiritual ini bukan hanya efektif tetapi juga sesuai dengan budaya masyarakat Indonesia yang mayoritas religius. "Terapi ini selaras dengan nilai-nilai yang dianut masyarakat kita, sehingga lebih mudah diterima dan dijalankan," katanya. REKOMENDASI UNTUK PRAKTIK KEPERAWATAN Penelitian ini memberikan wawasan baru bagi dunia keperawatan, khususnya dalam menghadapi pasien pra-operasi. Para perawat disarankan untuk mengintegrasikan terapi spiritual dalam perawatan mereka. "Perawat memiliki peran besar dalam mendukung kesehatan mental pasien. Dengan mengajarkan doa atau mendampingi mereka berdzikir, kita dapat membantu mengurangi rasa takut mereka," ungkap Diah Atul Angga Fiari. Penelitian ini tidak hanya relevan bagi dunia akademik, tetapi juga memberikan manfaat nyata bagi masyarakat. Dengan memanfaatkan pendekatan sederhana seperti terapi spiritual, pasien dapat menghadapi prosedur medis dengan lebih tenang dan percaya diri. “Ini adalah langkah kecil dengan dampak besar,” tutup Nur Aini. HARAPAN KE DEPAN Tim peneliti berharap agar terapi spiritual ini dapat diterapkan secara luas di berbagai rumah sakit di Indonesia. Selain membantu pasien, pendekatan ini juga dapat memperkuat hubungan emosional antara pasien dan tenaga medis. Dengan kombinasi antara ilmu pengetahuan dan pendekatan spiritual, keperawatan di Indonesia dapat semakin maju dan memberikan pelayanan terbaik bagi masyarakat

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Terapi Spiritual Efektif Atasi Kecemasan Pra-Operasi, Penelitian Dosen Keperawatan UMM

30 Desember 2024   23:34 Diperbarui: 30 Desember 2024   23:34 20
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

Terapi Spiritual Efektif Atasi Kecemasan Pra-Operasi, Penelitian Dosen Keperawatan UMM 

Malang -- Kecemasan pra-operasi sering kali menjadi momok bagi pasien yang akan menjalani prosedur medis besar. Perasaan takut dan khawatir terhadap keselamatan jiwa serta kondisi tubuh membuat banyak pasien merasa terguncang secara emosional. Namun, solusi sederhana dan mendalam melalui pendekatan spiritual kini hadir sebagai jawaban, berkat penelitian inovatif yang dilakukan oleh tim dosen keperawatan Universitas Muhammadiyah Malang (UMM).

Penelitian ini dipimpin oleh para akademisi berpengalaman, yaitu Diah Atul Angga Fiari, Nur Aini, Tiara Oktari, Muhammad Ari Arfianto, dan Chairul Huda Al Husna. Mereka mengungkap bahwa terapi spiritual seperti doa dan dzikir dapat menjadi langkah efektif untuk mengurangi kecemasan pasien sebelum menjalani operasi.

"Terapi spiritual ini lebih dari sekadar ritual keagamaan. Ini adalah pendekatan yang membantu pasien menemukan ketenangan batin, menghubungkan diri dengan Sang Pencipta, dan menerima kondisi mereka dengan hati yang lebih lapang," ujar Diah Atul Angga Fiari saat diwawancarai.

Penelitian di RS UMM: Bukti Nyata Efektivitas Terapi Spiritual

Penelitian dilakukan di Rumah Sakit Universitas Muhammadiyah Malang pada September hingga Oktober 2020. Sebanyak 50 pasien yang menjadi responden dibagi menjadi dua kelompok, yaitu kelompok intervensi yang menerima terapi spiritual dan kelompok kontrol yang tidak mendapatkannya.

Nur Aini menjelaskan bahwa para pasien yang mendapatkan terapi spiritual menunjukkan tingkat kecemasan yang lebih rendah dibandingkan kelompok kontrol. "Pasien yang mengikuti terapi ini merasa lebih tenang, bahkan saat menghadapi proses operasi yang sebelumnya dianggap menakutkan," ungkapnya.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa 52% pasien dalam kelompok intervensi hanya mengalami kecemasan ringan, jauh lebih baik dibandingkan 80% pasien di kelompok kontrol yang tetap mengalami kecemasan berat.

"Statistik memang mendukung, tetapi yang lebih penting adalah bagaimana pasien merasakan manfaatnya secara langsung," tambah Tiara Oktari.

Manfaat Terapi Spiritual Bagi Pasien

Muhammad Ari Arfianto, salah satu anggota tim peneliti, menjelaskan bahwa terapi spiritual tidak hanya menurunkan tingkat kecemasan, tetapi juga membantu pasien memahami kondisi mereka dengan sudut pandang yang lebih positif.

"Ketika pasien diajak berdoa atau berdzikir, mereka merasa lebih kuat secara emosional. Mereka belajar menerima kondisi mereka sebagai bagian dari rencana Allah SWT yang penuh hikmah," ujarnya.

Chairul Huda Al Husna juga menegaskan bahwa pendekatan spiritual ini bukan hanya efektif tetapi juga sesuai dengan budaya masyarakat Indonesia yang mayoritas religius. "Terapi ini selaras dengan nilai-nilai yang dianut masyarakat kita, sehingga lebih mudah diterima dan dijalankan," katanya.

REKOMENDASI UNTUK PRAKTIK KEPERAWATAN

Penelitian ini memberikan wawasan baru bagi dunia keperawatan, khususnya dalam menghadapi pasien pra-operasi. Para perawat disarankan untuk mengintegrasikan terapi spiritual dalam perawatan mereka.

"Perawat memiliki peran besar dalam mendukung kesehatan mental pasien. Dengan mengajarkan doa atau mendampingi mereka berdzikir, kita dapat membantu mengurangi rasa takut mereka," ungkap Diah Atul Angga Fiari.

Penelitian ini tidak hanya relevan bagi dunia akademik, tetapi juga memberikan manfaat nyata bagi masyarakat. Dengan memanfaatkan pendekatan sederhana seperti terapi spiritual, pasien dapat menghadapi prosedur medis dengan lebih tenang dan percaya diri.

"Ini adalah langkah kecil dengan dampak besar," tutup Nur Aini.

HARAPAN KE DEPAN

Tim peneliti berharap agar terapi spiritual ini dapat diterapkan secara luas di berbagai rumah sakit di Indonesia. Selain membantu pasien, pendekatan ini juga dapat memperkuat hubungan emosional antara pasien dan tenaga medis.

Dengan kombinasi antara ilmu pengetahuan dan pendekatan spiritual, keperawatan di Indonesia dapat semakin maju dan memberikan pelayanan terbaik bagi masyarakat

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun