Mohon tunggu...
Fitria Nur Anggraini
Fitria Nur Anggraini Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa 23107030061 UIN Sunan Kalijaga

Sedang menulis

Selanjutnya

Tutup

Diary

Renungan Kajian Kuliah Subuh

8 April 2024   09:55 Diperbarui: 8 April 2024   10:03 124
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Diary. Sumber ilustrasi: PEXELS/Markus Winkler

Waktu begitu cepat berlalu. Tidak terasa bulan ramadhan tinggal 2 hari lagi. Malam nanti adalah shalat tarawih terakhir di bulan ramadhan tahun ini. Ramadhan tahun ini banyak sekali hikmah dan renungan yang saya dapatkan. 

Masjid kampung saya memiliki banyak kegiatan kajian setiap harinya. Pengajian waktu berbuka, pengajian waktu antara shalat 'isya dengan shalat tarawih, dan pengajian setelah sholat subuh. Kegiatan tersebut setiap hari selalu dan tidak pernah tidak ada ketika ramadhan.

Memang bulan ramadhan adalah bulan dimana semua kegiatan yang didasari dengan niat karena Allah merupakan suatu ladang pahala. Banyak orang berlomba-lomba melakukan amalan kebaikan.

Tadi pagi setelah sholat subuh, saya diingatkan kembali oleh ustad yang mengisi pengajian itu. Bahwa memang dunia ini hanya sementara dan tidak ada yang kekal dan abadi kecuali Yang Maha Pencipta seluruh alam semesta, Allah Ta'ala. Yang biasanya saya terkantuk kantuk mendengarkan ceramah subuh. Namun pagi tadi berbeda. Saya mulai mendengarkan dan menyimak isi ceramah ketika si ustad ini meminta izin untuk bercerita seorang yang bernama Chrisye. 

Chrisye adalah seorang penyanyi mualaf yang dulunya mengaku mengalami krisis iman. Suatu ketika Chrisye ingin sekali menyanyikan lagu religi. Chrisye meminta bantuan Pak Taufiq untuk menuliskan syair lagu religi yang ingin ia nyanyikan. Dan Pak Taufiq pun menyetujuinya.

Seminggu dua minggu berlalu namun Pak Taufiq belum punya ide untuk menulis syair lagu. "Chris maaf belum ada ide" pak taufan menelepon Chrisye untuk mengabarinya. Sebulan setelahnya pun belum juga ada ide. 

Malamnya, Pak Taufiq membaca alqur'an dan menemukan Surah Yasin ayat 65 tentang hari pengadilan di akhirat. Terbesit ide untuk menulis syair lagu dengan mengambil makna dari Surah Yasin ayat 65.

Saat lirik syair sudah ada di tangan chrisye dengan judul 'Ketika Tangan dan Kaki Berkata', ia tidak dapat menyelesaikan lagunya. Chrisye hanya dapat menyanyikannya sampai 2 baris saja. Begitu dalam sekali makna yang terkandung dalam syair lagu tersebut. 

Saat hari rekaman tiba bahkan masih saja Chrisye tidak dapat menyelesaikan lagu, hanya sampai 2 baris saja. Selalu bercucuran air mata ketika membaca atau menyanyikannya.Tidak dapat menyelesaikannya. 

Lalu Chrisye menelpon Pak Taufiq. Pak Taufiq menyuruh Chrisye untuk tenang. Chrisye mencoba lagi untuk memulai rekaman namun lagi-lagi Chrisye tidak dapat menyelesaikanya. Hanya sampai 2 baris Chrisye selalu menangis ketika mengucapkannya.

Istri chrisye, Yanti akhirnya sholat khusus untuk mendoakan Chrisye agar dikuatkan. Akhirnya dengan susah payah Chrisye menyelesaikan lagu itu dengan sekali rekaman. Chrisye tidak kuat lagi untuk mengulanginya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun