a. Model CIPP (Context Input, Process, Product) Menurut Widoyoko (2009: 181) konsep evaluasi CIPP ditawarkan oleh stufflebeam dengan pandangan bahwa tujuan penting evaluasi adalah bukan membuktikan, tetapi untuk memperbaiki. Dengan menggunakan metode ini informasi yang dibutuhkan belum tentu terfokus,dan juga evaluator tidak responsif terhadap masalah-masalah atau isu-isu yang signifikan.Â
b. Model Kesenjangan (Discrepancy Model) Discrepancy Model dikembangkan oleh Malcom Provus, model ini merupakan model evaluasi yang mengorientasikan pada adanya kesenjangan di dalam pelaksanaan program. Dengan menggunakan metode ini bisa jadi belum memiliki komponen evaluasi secara nyata. Apakah bisa keobjektifan proses pelaksanaan program selalu di perhatikan dan bisa jadi mengabaikan kepentingan alternatif perbaikan program yang dilaksanakan.
c. Model Evaluasi Stake (Responsive Evaluation Model) Model ini dikembangkan oleh Robert Stakes. Evaluasi tidak diartikan sebagai pengukuran melainkan pemberian makna
Dengan menggunakan metode ini bisa jadi Pendekatan yang dilakukan terlalu subjektif. Kemungkinan terjadinya dalam meminimalkan pentingnya instrument pengumpulan data dan evaluasi kuantitatif. Dan kemungkinan biaya yang terlalu besar dan padat karya.
d. Model Logik (Logic Model) Kekhasan dari model logik adalah penggunaan tabel dan grafik alir yang berisi input, aktivitas, dan hasil. Dengan menggunakan metode ini belum tentu berjalan dengan efektivitas dan efesiensi dalam mengevaluasi program yang sedang dan sudah berjalan.
Nama : Fitria Shafa Amani
NIM : 06151282025022
Kelas : Indralaya B
Tugas : UTS Semester V Evaluasi Program PLS
Dosen Pengampu : Dra. Evy Ratna Kartika Waty, M.Pd.,Ph.D.
Mega Nurrizalia, S.Pd.,M.Pd.