Mohon tunggu...
Fitri Sagitaria
Fitri Sagitaria Mohon Tunggu... Penulis - Mahasiswa Universitas Pendidikan Indonesia

Seseorang yang baik dimata orang yang menyukai, dan buruk dimata orang yang membenci.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

EDUKASI LEADERSHIP : UPAYA MENUMBUHKAN JIWA KEPEMIMPINAN PADA SISWA SMP KP CICALENGKA

10 Agustus 2022   15:21 Diperbarui: 10 Agustus 2022   16:50 766
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) sebagai salah satu lembaga Perguruan Tinggi Negeri di Indonesia tepat pada Minggu, 10 Juli 2022 menyelenggarakan sosialisasi Kuliah Kerja Nyata (KKN) yang diikuti oleh 7.200 mahasiswa dengan pelaksanaan kegiatan tanggal 11 Juli sampai dengan 10 Agustus 2022. 

Kegiatan KKN UPI tahun ini mengusung tema "Partisipasi Mahasiswa dalam Menguatkan dan Meningkatkan Program SDG'S Desa dan Rekognisi MBKM-Puspresnas Kemdikbudristek". Terdapat 17 poin SDG'S untuk percepatan pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan yang salah satu programnya adalah Desa Peduli Pendidikan (Desa Pendidikan Sepanjang Hayat).

Konsep Long Life Education (pendidikan seumur hidup) memiliki arti bahwa selama hidupnya seorang manusia terus-menerus belajar hingga napas terhenti. 

Konsep tersebut menjelaskan bahwa pendidikan merupakan suatu hal yang sangat penting bagi seseorang untuk mencerdaskan dan mengembangkan potensi dalam diri. Semakin bertumbuh dan berkembang seseorang, tentu akan memberikan banyak manfaat terutama bagi dirinya sendiri juga untuk kemajuan negeri.

Pada Februari 2022, pemerintah Indonesia melalui Menteri Pendidikan Nadiem Makariem telah mengeluarkan putusan bahwa Pembelajaran Tatap Muka (PTM) sudah dapat dilaksanakan dengan jumlah peserta didik 50 persen dari kapasitas ruang kelas pada satuan pendidikan. 

Sementara dibeberapa wilayah yang termasuk ke dalam zona hijau, sekolah sudah memasuki fase normal baru di bulan Juli 2022 atau pada tahun ajaran baru. Tentu saja masa transisi ini memberikan tantangan tersendiri baik bagi peserta didik maupun satuan pendidikan. Salah satunya adalah SMP Karya Pembangunan (KP) yang memulai kembali untuk pertama kalinya mengadakan kegiatan kepramukaan bagi siswa/siswi kelas 7.

Kegiatan pelantikan pramuka di SMP KP ini dilaksanakan pada 30 -- 30 Juli 2022. Berdasarkan informasi yang diperoleh dari pembina dan pelatih pramuka, kegiatan tersebut pertama kalinya dilakukan kembali setelah 2 tahun terhenti akibat wabah Covid-19. Mereka pun mengungkapkan belum memiliki perencanaan yang sangat matang dalam pelaksanaannya, terutama berkaitan dengan acara kegiatan itu sendiri. 

Oleh karena itu, kami kelompok 99 KKN UPI membantu mengatasi permasalahan tersebut dengan ikut berkontribusi menyumbangkan gagasan, inovasi, serta terlibat langsung untuk kelancaran acara  yang salah satunya diisi dengan kegiatan Edukasi Leardership bagi siswa/siswi SMP KP CIcalengka, Jawa Barat.

Hakikatnya, setiap manusia adalah leader (pemimpin) untuk dirinya sendiri. Bagaimana kita bertanggungjawab, memanajemen hati dan pikiran, serta bertindak, semuanya ditentukan oleh diri sendiri. Sebagai seorang pelajar, menjadi pemimpin yang ideal bagi diri sendiri adalah hal yang sangat penting dalam mendorong proses bertumbuh dan berkembang. 

Apalagi, bagi mereka yang ditugaskan untuk menjadi pemimpin di suatu lingkup organisasi, pemahaman tentang leardership (kepemimpinan) ini sangatlah esensial untuk dipahami dan diaktualisasikan dalam  kehidupan.

Edukasi leadership dilaksanakan di Aula SMP KP Cicalengka dengan total audience kurang lebih 80 peserta didik. Adapun materi yang disampaikan yaitu teori tentang arti pemimpin dan kepemimpinan, tujuan kepemimpinan, sifat-sifat/karakter dari seorang pemimpin serta tips atau cara menumbuhkan jiwa kepemimpinan. 

Selain itu selesai pematerian dilakukan, diadakan pula mini studi kasus kepada perwakilan siswa sebanyak 4 orang yang bertujuan untuk melihat sejauh mana cara pandang siswa dalam menyelesaikan suatu masalah jika diposisikan sebagai seorang pemimpin. 

Sebagai ciri khas dari seorang pemimpin yaitu mampu memengaruhi orang yang dipimpinnya, maka didapatkan 1 orang siswa sebagai pemenang dalam mini studi kasus tersebut karena memperoleh voting terbanyak atas jawabannya yang menarik yang mempengaruhi seluruh teman-temannya.

Adapun pada artikel ini, akan disampaikan mengenai tips atau cara menumbuhkan jiwa kepemimpinan versi saya. Yukk! Langsung disimak saja.

Dokpri
Dokpri

Dokpri
Dokpri
Tips Menumbuhkan Jiwa Kepemimpinan dalam diri 

1. Memiliki niat dan motivasi untuk meningatkan kapasitas diri

Niat adalah hal pertama dan utama yang mesti ada saat memutuskan menjadi seorang pemimpin. Tanpa niat, segala yang dilakukan akan terkesan secara terpaksa. Jadi, luruskan niat terlebih dahulu. Selanjutnya adalah motivasi. Kamu perlu memiliki dorongan untuk berkembang. Kamu harus siap untuk berusaha sekeras mungkin mempelajari skill-skill kepemimpinan, dan terbuka menerima saran serta kritik dari oranglan.

2. Analisis kekuatan dan kelemahan diri sendiri

Untuk menjadi seorang pemimpin kamu perlu mengetahui apa yang menjadi kelebihan dan kekurangan diri sendiri. Kelebihan bisa kamu jadikan acuan sebagai kekuatan untuk mengabaikan penilaian oranglain atas dirimu, sedangkan kekurangan akan membantumu untuk melihat aspek manakah yang perlu diperbaiki dan ditingkatkan.

3. Tingkatkan kemampuan kognitif dan hubungan sosial

Seorang pemimpin haruslah cerdas. Karena bagaimana kamu membuat tujuan dan menentukan keputusan tentunya kemampuan kognitif ini akan sangat diandalkan. Kamu harus belajar sebelum membuat keputusan. Tida hanya cerdas kognitif, cerdas secara sosial pun tidak kalah pentingnya. Hal tersebut akan membuatmu terlihat bijaksana dalam perkataan dan perbuatan serta mampu melihat sesuatu dari sudut pandang oranglain.

4. Memiliki kecerdasan emosial dan berkarakter

Tidak hanya cerdas, seorang pemimpin juga harus belajar mengelola emosi diri sendiri dan mampu mengetahui emosi oranglain kalau ingin menumbuhkan jiwa kepemimpinan. Selain itu, karakter juga sangat diperlukan seorang pemimpin, yaitu kejujuran, bertanggung jawab, dan keadilan dalam memperlakukan oranglain.

5. Minta penilaian oranglain

Terkadang diri sendiri tidak menyadari apakah yang sudah dilakukan itu benar atau salah, apakah cara kita dalam memimpin sudah baik atau belum, dan apakah jiwa kepempinan kita mengalami perkembangan atau tidak. Oleh karena itu, penting untuk meminta penilaian dari oranglan terhadap diri kita. Penilaian ini bisa kamu peroleh dari orang yang dipercaya sebagai mentor, pelatih, ataupun teman sebaya.

6. Jadikan kegagalan sebagai pengalaman dan kekuatan

Untuk menjadi seorang pemimpin kamu harus siap dengan segala resikonya, baik itu keberhasilan maupun kegagalan. Terkadang bagi sebagian orang kegagalan adalah sesuatu yang mematikan, bahkan tak sedikit dari mereka yang sulit untuk bangkit kembali. 

Padahal, dari kegagalan lah kamu belajar untuk tidak melakukan hal yang sama di kemudian hari. Dari kegagalan pula kamu akan melihat bagaimana sesuatu harus diperbaiki yang pada akhirnya akan menjadi sumber kekuatan baru untukmu dalam memimpin.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun